KUNINGAN (Mass) – Akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Kuningan, sejumlah musibah kerap terjadi di beberapa titik rawan bencana yang ada di Kuningan. Seperti angin puting beliung di Desa Padamulya Maleber dan longsor di Desa Kutawaringin Selajambe Kuningan, yang terjadi pada akhir pekan kemarin, Selasa (10/1).
Akibat putting beliung di Desa Padamulya, pohon-pohon berukuran cukup besar pun tumbang hingga menutupi akses jalan raya di desa tersebut. Bahkan, adapula pohon tumbang yang menimpa rumah salah seorang warga setempat. Lebih parah lagi yakni bencana longsor di Dusun Dusun Kujangsari RT 16/05 Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe, dimana tanah longsor menyebabkan jalan terputus.
Asep Syamsul Arifin (40) yang rumahnya tepat berada di depan lokasi longsor menyebutkan, pergeseran tanah di lokasi tersebut telah terjadi sekitar 2 hari kebelakang. Namun, hanya mengakibatkan tanah retak.
Setelah terjadinya hujan lebat lanjut dia, retakan tersebut berubah menjadi longsor dan memutuskan jalan. Pada saat kejadian, tidak ada warga yang lewat sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Akibat longsor ini maka akses jalan menuju blok Pugag terputus. Untuk sementara, akses jalan telah dibuatkan jembatan yang terbuat dari kayu. Namun posisi sekarang telah miring akibat pergeseran tanah yang terus terjadi.
“Akibat kejadian ini maka warga harus mengunakan jalan setapak dan saat ini pemerintah tengah mencari solusi,” ucap Arifin.
Sementara itu, mendapatkan laporan dari warga Kadus Kujangsari Eno bersama Bhabinkamtibmas Desa Kutawaringin Aiptu Subki dan Kasium Brigadir Heri Irawan meninjau lokasi. Eno menyebutkan apabila terjadi kembali hujan maka tanah akan kembali bergeser.
“Karakteristik tanah disini mudah bergesar apaalgi kalau sudah ada retak. Mudah-mudahan tidak ada longsor susalan,” ucap Eno.
Kapolsek Selajambe Iptu Harminal Marnis Haroen Piliang didampingi Kanit Provos Aiptu Basuki dan Kanit Intelkam Bripka Aas Rosnawan SE menyebutkan, hingga saat ini pihak terus memantau lokasi. Pihknya dengan pemdes tengah berunding untuk mencari solusi yang tepat agar warga tidak tersisolir dengan kejadian ini.
“Sudah membuat jembatan dari kayu. Namun karena tanah bergeser maka jembatan ikut bergeser,” singkatnya. (andri)