KUNINGAN (MAS)- Setelah menjadi raksasa voli di lingkungan Madrasah/MTs di Kabupaten Kuningan dengan meraih juara pertama di ajang Aksioma Tingkat Kabupaten dan Juara Ketiga tingkat wilayah 3 Cirebon, kini MTs Ma’arif NU Cipakem kembali menunjukan potensinya dengan meraih Juara ke-3.
Raihan Juara 3 itu didapat pada ajang Turnamen Bola Voli JSC CUP I antar SMP/MTs Sederajat se-Kabupaten Kuningan yang dihelat mulai Tanggal 16-18 Desember 2019 bertempat di Gor Ewangga Kuningan.
Pada babak penyisihan Turnamen yang mempertemukan 18 Tim Bola Voli Putra dan Putri Tersebut, Tim MMC sebutan untuk Tim MTs Ma’arif Cipakem berhasil mengalahkan Tim keenaman SMPN 3 Ciawigebang dengan skor 2-0.
Selanjutnya menang 2-0 melawan SMPN 1 Lebakwangi dan menghempaskan SMPN 2 Maleber 2-0 yang kemudian hasil tersebut menghantarkan MMC menuju babak 4 besar atau fase semifinal.
Setelah berhasil melewati fase penyisihan dan perempat final, tim voli Mmc kemudian bertanding di semifinal dan bertemu tim tangguh yakni SMPN 1 Luragung. Dengan permainan yang sangat keras dan jual beli smash serta adu teknik antara kedua tim akhirnya MMC menyerah 2-0.
Namun, meski gagal ke final tim MMC masih bersemangat untuk menempati posisi ke-3 pada ajang tersebut. Menghadapi tim bola voli SMPN Kadugede akhirnya berhasil memenangkan pertandingan.
Kemenangan ini pun tidak mudah, selain jual beli serangan, juga permainan seru pun diperagan. Modal kekompakan tim yang dikomandoi oleh Candra Heryanto dan dibawah bimbingan pelatih Bagas Saputra menjadi kunci kemenangan.
Usai kemenangan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ato Sugiarto, S Pd dan didampingi oleh Wakasek Bidang Kurikulum Didin Saepudin, M Pd sangat mengapresiasi atas keberhasilan anak didiknya sebagai juara ke-3.
“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami dan sekolah kami. Berkali-kali kami bilang, meski sekolah kami berada di daerah pelosok tapi alhamdulillah mampu berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang notabene berada di daerah kota serta lengkap dengan segala fasilitas dan aksesibilitas,” sebut Ato.
Selain itu, meski sekolahnya minim perhatian dari pihak pemerintah tapi mereka mampu membuktikan bahwa mereka juga bisa berprestasi. Mudah-mudahan kedepannya pemerintah baik dipusat maupun daerah lebih peduli lagi dengan sekolah-sekolah yang ada di pelosok apalagi yang kondisi nya sangat memerlukan perhatian khusus. (agus)