KUNINGAN (Mass) – Pemerintah Kabupaten Kuningan menerjunkan peserta untuk ikut dalam perhelatan tahunan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Acara MTQ ke 34 di Tasikmalaya kali ini, langsung diikuti Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH didampingi Ketua TP PKK, Ika Siti Rahmatika, Sekda Kuningan, H Yosep Setiawan MSi dan jajaran Muspida lainnya.
Bahkan, rombongan Wakil Bupati ini antusias mengikuti sederetan acara pembukaan muali dari pawai ta’aruf MTQ, dengan mengambil start depat tugu adipura dan finish di tugu almaulhusna. Pelaksanaan MTQ Tingkat Jawa Barat ke-34 sendiri resmi dibuka Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Kompleks Olah Raga Dadaha Kota Tasikmalaya pada Minggu malam kemarin, Selasa (19/4).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ahmad Heryawan dalam sambutannya berharap, kegiatan yang berlangsung 17-23 April 2016 ini dapat tersosialiasi ke seluruh pelosok Jawa Barat. Kegiatan MTQ ini, seharusnya dapat membawa masyarakat Jawa Barat untuk berpegang teguh pada nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran, baik itu dalam upaya pembangunan daerah maupun perekonomian masyarakat.
“Jadi saya harap Alquran tidak hanya dilafalkan atau didengarkan, tetapi harus mampu disyiarkan ke seluruh pelosok,” pintanya.
Dikatakan, sosialiasi itu akan berdampak positif bagi pandangan hidup umat Jawa Barat. Sebab, Alquran selalu mengaja kebaikan sehingga saat mengamalkan nilai Alquran, masyarakat diharapkan mampu mewujudkan tujuan kehidupan yang sesungguhnya.
Gubernur juga berpesan kepada para dewan hakim untuk bisa bertindak netral dalam penilaian MTQ nanti. Aher sapaan akrbanya, merasa optimistis, penilaian dalam perlombaan tilawatil Alquran ini bisa lebih transparan karena Dewan Hakim bertanggung jawab pada Alquran.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, HA Bukhori mengungkapkan, saat ini telah terjadi pergeseran makna perhelatan MTQ. Karena, masih banyak yang beranggapan MTQ digelar untuk menghabiskan anggaran. Padahal, jika MTQ bisa dimanfaatkan lebih optimal maka akan berdampak positif bagi masyarakat.
“Namun, ada pula yang beranggapan bahwa MTQ merupakan ajang prestasi dan prestisius sehingga banyak daerah yang berupaya meraih prestasi dengan cara yang kurang tepat. Oleh karena itu, MTQ Jabar tahun ini harus dijadikan ajang refleksi perubahan,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, Ahmad Hadadi menambahkan, MTQ tahun ini diikuti 1988 peserta dengan memperlombakan tujuh cabang tilawatil Alquran, dengan 21 medali emas yang diperebutkan. Para peraih medali emas para MTQ Jabar juga akan dipersiapkan, untuk menghadapi MTQ tingkat nasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Juli 2016 mendatang. (andri)