KUNINGAN -MASS) – Sekolah Rakyat sebuah program pendidikan inklusif yang ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu, yang menjadi harapan baru.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar MSi, menyampaikan bahwa program tersebut Kabupaten Kuningan masuk pelaksanaan ditahap kedua. Hal itu, ia sampaikan usai melaksanakan koordinasi dengan kementerian.
“Kita memang tidak masuk pada tahap pertama, tahap satu diprioritaskan kepada Kabupaten Kota yang memang sudah mempunyai bangunan untuk direhabilitasi. Sementara kita baru menyiapkan lokasi,” ujar Dian, Jumat (4/7/2025) di Gedung DPRD Kuningan.
Namun begitu, kementerian pusat tetap memberi kesempatan kepada Kuningan untuk bergabung jika sudah menemukan bangunan tidak terpakai untuk dijadikan proses belajar mengajar.
“Kita akan coba, barangkali ada sekolah atau gedung pemerintah yang tidak terpakai, yang memungkinkan untuk digunakan sementara,” ujarnya.
Dian menyebutkan, saat ini terdapat empat lokasi sementara yang akan dilakukan rehabilitasi secara besar. Proses tersebut diharapkan menjadi tahap awal pelaksanaan Sekolah Rakyat, sebelum pembangunan permanen dimulai di wilayah Luragung.
“Setelah beres rehab dan berjalan selama setahun, baru kita akan membangun sekolah rakyat di Luragung,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan alasan Luragung dipilih sebagai lokasi utama pembangunan sekolah rakyat adalah karena memiliki ketersediaan lahan yang luas.
“Kita disana punya lahan diatas 5-6 hektar yang memungkinkan untuk dijadikan bangunan sekolah rakyat,” pungkasnya. (didin)
