KUNINGAN (MASS) – Pada Rabu (16/2/2022) siang, wilayah Kuningan diguyur hujan. Akibatnya, di beberapa tempat terjadi banjir, luapan saluran air, bahkan rumah tertimpa pohon.
Banjiran air akibat hujan deras seperti yang terjadi di sepanjang jalan RE Martadinata (Kertawangunan). Lalu dilaporkan juga luapan dan pengikisan tebing saluran air di perumahan Ancaran.
Ada juga, 3 rumah di Desa/Kecamatan Cimahi yang dilaporkan tertimpa pohon tumbang akibat hujan dan angin.
Hal itu dikonfirmasi Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S TP. Dalam keterangan tertulisnya, Mantan camat Subang itu menyebut ada 7 RT di dua dusun yang terdampak di Cimahi.
“Angin besar mengakibatkan pohon tumbang diantaranya ruas jalan kabupaten (depan kantor kecamatan Cimahi), 3 rumah tertimpa pohon tumbang di wilayah dusun dua,” sebutnya.
Luapan air ke kawasan penduduk itu, bersumber dari Sungai Cicadas dan Sungai Cipaku. Adapun rumah yang tertimpa diantaranya rumah Wasitah (RT 14), rumah Casniti (RT 14) dan rumah Raspin (RT 18).
Untuk evakuasinya, sementara sudah dilakukan pembersihan lumpur akibat banjir. Pohon tumbang juga sudah dipotong dan dievakuasi, baik yang menimpa rumah maupun jalan. Rumah rusak pun, gentengnya diganti, penanganan dilakukan gotong royong.
“Sementara anggota masih di lapangan, untuk merekapitulasi dampak daripada banjir maupun luapan air di Desa Cimahi. Untuk sementara kondisi sudah kondusif, air sudah surut dan itu hanya limpasan air,” ujar IB, sapaan akrab Indra Bayu.
Pihaknya berjanji, rumah yang tertimpa pohon dan perlu perbaikan, akan ditindaklanjuti besok dengan memberikan aspek-aspek kedaruratan lainnya.
“Kita di fase puncak musim penghujan, siaga darurat hidrometrologi. Yang jelas, curah hujan akan tetap tinggi beberapa waktu kedepan seperti yang kita lalui bersama beberapa sampai 2 minggu ini dan kita rasakan,” tuturnya.
Meski ada peningkatan titik kebencanaan, lanjut IB, tidak ada bencana yang menyebabkan korban jiwa, tapi memang ada kerusakan-kerusakan yang harus segera ditangani dengan koordinasi bersama SKPD terkait.
“Himbauan untuk masyarakat, apalagi di tengah pandemi tetap jaga kesehatan, protokol kesehatan. Dan untuk daerah yang rawan kebencanaan, baik itu pergerakan tanah, longsor banjir dan sebagainya tetap hati-hati, perhatikan lingkungan sekitar,” pesannya.
Pembersihan saluran air juga penting, mengingat limpasan air membawa banyak material. Serta disarankan untuk melakukan K3 di wilayah masing-masing.
“(Kalo di wilayahnya)Banyak pohon yang berbahaya, koordinasikan dengan pihak desa kecamatan. Kalo perlu, antisipasi dan lakukan pemangkasan. Kemudian untuk daerah dengan kemiringan tertentu harap waspada, (saat hujan) aktivasi pos kamling dan sebagainya untuk kesiap siagaan,” ujarnya menghimbau. (eki)