KUNINGAN (MASS) – Berbeda dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat, KPAID Cirebon justru mensupport penuh program KDM soal pendidikan anak di barak yang melibatkan TNI. Bahkan, Ketua KPAID Cirebon, Bunda Fifi Sofiah, datang langsung dan mengisi materi pelatihan dalam pendidikan barak di Kuningan, Rabu (28/5/2025) siang.
Pasca memberikan materi, Bunda Fifi mengaku apa yang disampaikannya pada anak-anak meliputi budi pekerti, etika, sopan santun, menyayangi orang tua dan saudara. Bunda Fifi juga mengaku, anak-anak yang ikut dalam pendidikan barak itu mengaku betah.
“Pada betah, bahkan ada yang minta lama disini, gak mau pulang malahan. Udah itu bisa diperpanjang lagi nggak?” kata Bunda Fifi, sembari tersenyum.
Soal anak-anak yang dididik, aku Bunda Fifi, mereka mengaku tidak akan mengulangi perbuatan yang dianggap tidak baik lagi, melawan orang tua, tawuran, ataupun tindakan nakal lainnya apalagi sampai terseret narkoba.
Ditanya soal pelajaran sekolah, Bunda Fifi juga mengklaim bahkan ada guru yang didatangkan ke pendidikan barak. Bunda Fifi kemudian memuji baru Kuningan yang sudah menggelar pendidikan barak se-Ciayumajakuning. Ia mendorong daerah lainnya untuk bisa menggelar pendidikan tersebut.
Bunda Fifi juga mengapresiasi TNI dan para pendidik, yang sudah sabar mengasuh dan menyayangi anak-anak seperti anak sendiri, serta memberikan materi yang mudah dimengerti. Di akhir, Bunda Fifi juga mewanti-wanti pada orang tua/wali anak, jika nanti anak sudah kembali ke lingkungan.
“Pesan saya (nanti kalo anak sudah kembali ke orang tua) tolong pola asuhnya ditingkatkan lagi, pola asuh anak sekarang dan anak dulu berbeda. Kalo tidak paham, ada dinas, PPA, kepolisian Unit PPA, KPAID Cirebon menerima 3 wilayah untuk konsultasi,” pesannya.
Selain untuk orang tua, Bunda Fifi berpesan pada lingkungan untuk lebih reaktif jika terlihat ada tanda-tanda kenakalan. Segeralah melapor ke aparat terkait seperti babinsa dan bhabinkamtibmas. (eki)