KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan hadiri launching Koperasi Syariah Pemberdayan Ummat dan Program Wakaf Tunai. Acara ini berlangsung di Aula STKIP Muhammadiyah Kabupaten Kuningan. Kamis, (20/8/2020).
Acara dihadiri juga oleh Ketua MUI Kabupaten Kuningan, pimpinan ormas Islam se-Kabupaten Kuningan, perwakilan Forkopimda, perwakilan kepala dinas, Inisiator Koperasi H Alfan, Camat Cigugur Didin Bahrudin, dan pimpinan perguruan tinggi universita se-Kabupaten Kuningan.
Latar belakang pembentukan koperasi syariah ini pada awalnya yaitu adanya kesepakatan untuk berkumpul bersama tokoh-tokoh keagamaan di Kabupaten Kuningan.
Hingga bertemu dengan KH Toto yang bercerita bahwasanya sudah ada pertemuan 2 tahun sebelumnya dengan para tokoh agama dengan tema obrolan bagaimana memajukan Kabupaten Kuningan.
Lalu diadakan kembali kesepakatan pada tangal 12 Juli 2020 melalui forum bahwa harus ada usaha-usaha bidang ekonomi. Sampai pada akhirnya tanggal 9 Agustus 2020 didirikannya Koperasi Syari’ah Pemberdayaan Ummat.
“Sebagai kepala daerah, sangat bangga karena Kuningan memiliki SDM yang luar biasa yang memiliki kreatifitas dan inovasi. Pemikiran ini perlu terus dikembangkan untuk masa sekarang dan masa mendatang,” ujar Bupati Kuningan.
Dalam rangka menghadapi perkembangan ekonomi global, pembangunan ekonomi secara kritis sangat dibutuhkan. Koperasi dapat menjadi salah satu wadah yang dapat menanggulangi persoalan ini.
Koperasi sendiri dapat diartikan sebagai sekumpulan pelaku-pelaku yang bersepakatan memiliki satu pandangan yang sama. Untuk wilayah Kuningan terdapat ribuan koperasi, akan tetapi ada yang berjalan dan ada juga yang tidak berjalan.
“Intinya kunci berjalannya suatu koperasi yaitu ada kepercayaan seluruh elemen dan anggotanya,” jelasnya.
Dengan adanya Koperasi Syari’ah Pemberdayaan Ummat, diharapkan selanjutnya perkembangan perekonomian Islami mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan diaplikasikan untuk mendongkrak perekonomian Kuningan khususnya, umumnya Indonesia.
“Mari kelola koperasi ini dengan cerdas dengan ikhlas yang semata-mata kita semua ingin meluruskan sesuatu dan mengelola aset-asetnya dengan pola syari’ah,” ajak bupati. (agus)
