KUNINGAN (MASS) – Multaqo ulama PUI yang dihadiri alim ulama PUI serta sejumlah tokoh PUI, seperti KH. DR. Ahmad Heryawan, Prof. Didin Hafidudin, KH. Nurhasan Zaidi sukses dilaksanakan di Hotel Balcony, Sukabumi pada Sabtu-Minggu (8-9/2/2020) lalu.
Acara tersebut digelar sebagai rangkaian acara Pra Muktamar PUI yang akan dihelat pada Maret mendatang di Jakarta. Pada konsolidasi ulama PUI ini, diusung tema besar yaitu, Kebangkitan Dakwah dan Pendidikan Keulamaan PUI.
Ketua Majlis Syuro (MS) PUI, KH. DR. Ahmad Heryawan, Lc dalam sambutannya mennyebut PUI sebagai ormas yang lahir dari ulama. Menurutnya banyak ulama yang lahir dari ormas PUI dan berperan penting di masyarakat.
“Mulataqa ulama PUI harus merespon persoalan umat kontemporer. Melalui ijtihad, mencari rumusan hukum (istinbath hukum) dalam menjawab permasalahan-permasalahan kekinian. Menemukan titik temu dari rujukan mu’tabarah (otoritatif). mulai dari qiyas, maslahah mursalah hingga maqashid syariah agar tercipta hukum yang berkeadilan dan memberi kemaslahatan umat,” terangnya.
Senada, Ketua Umum DPP PUI, KH. Nurhasan Zaidi dalam sambutannya memaparkan bahwa jaringan keulamaan PUI harus dikonsolidasikan kembali oleh PUI. Apalagi pondok pesantren di Jawa Barat ini hampir semuanya murid KH. Ahmad Sanusi.
“Khusus wilayah Ciayumajakuning adalah jaringan murid KH. Abdul Halim. Dalam level kenegaraan melalui BPUPKI, ulama PUI berkontribusi aktif bagi negara,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan 2015-2020 tersebut mengatakan semua pihak harus bersinergi untuk melahirkan banyak ulama.
“Kita didik mereka, bekali mereka dengan ilmu agama dan pengetahuan. Agar kaderisasi ulama terus berjalan sebagaimana perhatian besar di awal pendirian PUI dari Persjarikatan Oelama (PO),” ujarnya. (eki)