KUNINGAN (MASS) – Sekertariat KONI Kabupaten Kuningan yang kondisinya tidak ideal, fasilitas WC, sampai cat dan pemeliharaan rumput yang kesemuanya ada di Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan jadi poin-poin yang bakal diperbaiki oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Kuningan, pasca diberlakukannya ticketing Rp 5000,-/orang.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Disporapar Dr Elon Charlan, dalam Podcast Kuningan Mass yang tayang di Channel Youtube, Rabu (12/6/2024).
Mulanya, Elon mengatakan bahwa sebanyak 17 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Kuningan, ditargetkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Pihaknya, ditarget sebesar Rp 1,2 miliar untuk tahun 2024 dari sektor keolahragaan. Target ini, sangat berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 700 juta-an saja.
“Uang 5.000 itu saya pikir bagi orang yang menyadari bahwa pertama, uang itu juga untuk pendapatan daerah digunakan untuk buat apa? Kan kalau kalau ada pemasukan kami juga bisa meminta kepada pemerintah dibalikin lagi untuk pemeliharaan,” kata Elon.
Pemungutan ini, kata Elon, didasari pada Perda no 1 tahun 2024. Disporapar, selain mengelola stadion Mashud, yang mengelola GOR Ewangga Kuningan dan OSG Linggarjati. Ketiga tempat itulah yang diharapkan bisa memenuhi target PAD yang dibebankan, dan tempat yang diperbolehkan menghasilkan PAD.
“Coba kalau Om Deden (pewawancara) masuk (ke Stadion Mashud) kan kantor Koni itu sudah seperti apa, WC WC juga kelihatan sudah seperti apa,” sebut Elon.
Disinggung soal ketua KONI yang kini dipimpin M Ridho Suganda, Elon tak berkomentar banyak. Dalam kesempatan itu, Elon meminta masyarakat tidak menuduh atau berburuk sangka terhadap suatu aturan sebelum memahaminya secara komprehensif. Apalagi, kata Elon, pengunjung stadion mashud ini dianggapnya sebagai ekonomi menengah. Pihaknya juga mengitung, biasanya kapan stadion mashud ini ramai dikunjungi. (eki)
Berikut penjelasan lengkap dari Kadisporapar Dr Elon Charlan dalam Podcast Kuningan Mass: