KUNINGAN (MASS) – Ropi, Direktur PT Budelv Energi Alam, memberikan klarifikasi terkait penggalian yang dilakukan di wilayah Gunungkarung. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut memang bertujuan untuk membuka akses jalan, bukan untuk menggali pasir.
“Pengerjaan akses jalan tentu melibatkan proses penggalian, tetapi bukan berarti semua tanah akan diambil. Kami mempertimbangkan kepentingan warga dan juga rencana jangka panjang PT Budelv Energi Alam,” jelasnya, Jumat (7/2/2025) siang ini.
Menurutnya adanya penyaring pasir di lokasi tersebut untuk memanfaatkan buangan bekas membuka akses jalan.
“Atras bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh warga. Dari pada kebuang lebih baik di manfaatkan dan digunakan untuk kebutuhan warga,” ujarnya.
Terkait perizinan, Ropi memastikan bahwa semua proses telah dijalankan sejak awal. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu pengesahan yang diperkirakan akan selesai dalam minggu-minggu ini. “Alhamdulillah, perizinan dari tingkat desa, kabupaten, hingga provinsi sudah di jalankan,” ujarnya.
Menurutnya, lahan yang sedang dikerjakan nantinya akan dimanfaatkan untuk kepentingan warga setempat dan generasi mendatang. Salah satu rencana yang tengah disiapkan adalah pengembangan kawasan agrowisata di wilayah Gunungkarung dan Cikandang. Sementara itu, bekas galian di Sindangsuka juga direncanakan untuk kawasan wisata.
“Perencanaan saya di wilayah akses jalan Gunungkarung dan Sindangsuka, itu untuk dijadikan agrowisata. Supaya dapat tersusun dengan rapih. Jika ada tanah yang diambil, kami akan melakukan reklamasi agar saat sampai di Sindangsuka, kawasan tersebut sudah hijau dan siap untuk agrowisata,” pungkasnya.
Ropi juga menjelaskan bahwa kemiringan dari Gunungkarung ke Sindangsuka yang hampir mencapai 50 meter perlu diatur agar tidak terlalu curam. “Saya meminta agar kemiringan jalan dibuat sekitar 40 derajat supaya kedepannya aksesnya lebih aman, tidak terlalu menanjak,” katanya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa atras berlebih, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis.
“Jika ada yang membutuhkan, seperti pesantren, musala, atau warga untuk kepentingan umum, silakan datang. Jika cocok, bisa langsung diambil,” pungkasnya. (ddn/mgg)