KUNINGAN (MASS) – Di tengah tantangan kesehatan masyarakat desa, sekelompok mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMKU) bergerak cepat. Lewat penyuluhan dan aksi nyata, mereka menanamkan kesadaran pentingnya pengelolaan obat yang benar dan pencegahan stunting. Desa Mekarbuana menjadi saksi awal lahirnya gerakan sehat yang mengedepankan edukasi sekaligus aksi nyata.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kuningan melaksanakan rangkaian kegiatan penyuluhan kesehatan di Desa Mekarbuana pada 7–9 Agustus 2025. Kegiatan itu mencakup penyuluhan pencegahan stunting, edukasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Obat dengan Benar), Posyandu, serta pembagian Buku Resep Sehat.
Ketua kelompok KKN, Ade Nova Nurfadilah, mengatakan, program tersebut dirancang untuk memberi manfaat langsung kepada warga.
“Kami tidak ingin hanya memberikan teori, tapi juga membekali warga dengan panduan praktis yang bisa mereka terapkan setiap hari. Harapannya, kesehatan keluarga di Desa Mekarbuana semakin meningkat,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Penyuluhan pencegahan stunting digelar di Dusun Cimanem dengan narasumber Bapak Anggri Heris Gumelar, SKM. Ia memaparkan pentingnya pemenuhan gizi, perawatan kesehatan anak, dan pola asuh yang tepat. Sementara di Dusun Kalapa, Apt. Rudhi Rinaldhi, S.Farm, menyampaikan materi DAGUSIBU untuk memastikan masyarakat memahami cara memperoleh, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara benar.
Ade menegaskan, target utama program itu yakni ibu rumah tangga dan kader Posyandu.
“Merekalah garda terdepan dalam menjaga kesehatan anak. Jika ibu paham soal gizi dan obat, maka risiko stunting bisa ditekan,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, tim KKN membagikan Buku Resep Sehat di Dusun Cogreg. Buku itu berisi panduan memasak sehat dan bergizi, yang disusun khusus untuk membantu para ibu menyiapkan makanan sesuai kebutuhan anak usia dini.
Penyuluhan dilakukan dengan pendekatan komunikatif dan interaktif. Peserta diajak berdialog, bertanya, dan langsung mempraktikkan tips yang diberikan.
“Kami ingin materi ini benar-benar dipahami, bukan sekadar didengar,” jelasnya.
Antusiasme warga terlihat dari tingginya partisipasi dan respon positif selama kegiatan. Banyak warga mengaku baru memahami cara membuang obat yang benar dan pentingnya asupan gizi seimbang sejak dini. Daikhir, ia berharap kegiatan tersebut tidak berhenti di sini.
“Kami ingin meninggalkan jejak positif. Semoga warga terus menerapkan pengetahuan yang sudah dibagikan, demi menciptakan generasi Desa Mekarbuana yang sehat, cerdas, dan kuat,” tuturnya. (argi)
