KUNINGAN (MASS) – Salah satu tempat sasaran program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Syber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) adalah Pondok Pesantren Darul Muta’alimien. Mengusung tema Pengembangan Kemampuan Mengaji dan Hafalan Santri, mahasiswa KKN menghadirkan rangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas baca Al-Qur’an, memperkuat hafalan, serta membangun budaya belajar Al-Qur’an yang lebih terstruktur di lingkungan pesantren.
Para mahasiswa yang terlibat dalam KKB tersebut mulai dari Herlina Alamanda, Ubaidillah, Agung Galih Purnama, Abdul Latif, Ayu Lestari, Dewi Munsirul Hasanah, Qurrotul Aini, Eis zauharotun Nafisah dan Muhammad Muhatir.
Selama masa pengabdian, diceritakan oleh para mahasiswa, mereka terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran Al-Qur’an melalui metode yang lebih sistematis. Program utama yang dikembangkan adalah Kelas Intensif Tartil, yang menekankan ketepatan makhraj, tajwid, dan kelancaran bacaan. Para santri dibagi dalam kelompok kecil agar pendampingan lebih efektif, sementara mahasiswa bertugas memberikan bimbingan sesuai standar tartil.
Selain pembinaan membaca Al-Qur’an, kegiatan KKN juga menghadirkan Program Tahfidz Terarah. Program ini disusun untuk membantu para santri meningkatkan kualitas hafalan secara bertahap. Mahasiswa menyediakan modul target hafalan mingguan, sesi murojaah kelompok, serta evaluasi berkala. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat konsistensi santri dalam menghafal, sekaligus menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi.
Agar kegiatan semakin menarik, mahasiswa juga memperkenalkan Metode Hafalan Kreatif, seperti teknik pengulangan berirama, permainan edukatif berbasis ayat, hingga penggunaan kartu hafalan. Melalui metode ini, proses menghafal menjadi lebih ringan dan menyenangkan, khususnya bagi santri usia dini.
Tidak hanya fokus pada pembelajaran, mahasiswa KKN juga mengadakan Lomba Tahfidz dan Tartil sebagai ajang evaluasi dan apresiasi bagi para santri. Kegiatan ini diklaim bisa meningkatkan semangat berkompetisi secara positif sekaligus memperlihatkan perkembangan kemampuan santri selama program berlangsung. Selain itu, mahasiswa turut menyusun buku laporan capaian hafalan yang diserahkan kepada pihak pesantren agar dapat dimanfaatkan dalam pembinaan selanjutnya.
“Program ini menjadi kesempatan untuk mengamalkan ilmu keagamaan sekaligus memahami dinamika pendidikan pesantren yang menekankan kedisiplinan spiritual. Kami banyak belajar tentang kesabaran, metode mengajar, serta pentingnya pendekatan personal dalam membimbing santri,” ujar salah satu mahasiswa, Herlina, diamini yang lainnya.
Harapannya, program pengembangan kemampuan mengaji dan hafalan ini dapat diteruskan oleh pengajar internal pesantren sehingga memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan para santri.
Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muta’alimien, Abah KH. Dodo diamini KH. Udi Sahudi dan KH. Al-Hafidz Nur Aziz menyambut baik program-program tersebut. Ia menilai bahwa pendampingan mahasiswa KKN telah membantu memperkuat kualitas pendidikan Al-Qur’an di pesantren.
“Kegiatan KKN tahun ini sangat berdampak bagi para santri. Ada peningkatan yang terlihat baik dari segi bacaan maupun hafalan. Pendampingan yang intensif seperti ini sangat kami apresiasi,” ujarnya. (eki)






















