KUNINGAN (MASS) – Sepasang ibu dan ayah di Desa Cisantana Dusun Malaraman Kecamatan Cigugur Kuningan mengalami kisah pilu. Anak laki-lakinya terkena penyakit langka sejak lahir. Alat kelamin anaknya itu tidak normal sehingga banyak yang menganggapnya berkelamin ganda.
Sekarang, umur bocah yang bernama Billy ini sudah 5 tahun. Pada 2017 lalu, ia telah menjalani operasi yang kedua kalinya. Tinggal menjalani operasi yang ketiga di RS Hasan Sadikin Bandung.
“Alhamdulillah untuk biaya operasinya dijamin oleh BPJS Kesehatan. Sedangkan untuk biaya di luar itu, seperti check up dan beli obat, terus terang saja kami harus banting tulang,” tutur Umi Casmi, ibunya Billy, Sabtu (14/4/2018).
Keluarga Umi Casmi terbilang kurang mampu. Suaminya, Nana Suhana, mengandalkan jadi kuli bangunan di Cirebon untuk nafkah sehari-hari. Meski penghasilannya pas-pasan, keduanya tetap tegar agar anaknya tertolong.
“Yang kita pikirkan masa depan anak ini. Semoga kami kuat menerima ujian ini ya Allah SWT,” lirihnya seraya menitikkan air mata.
Billy mengalami gangguan pada alat kelamin. Untuk mengeluarkan air kencing terasa nyeri, sehingga dikeluarkan lewat perut. Tampak ada luka sobekan bekas operasi pada bagian perut.
“Kata dokter harus melalui beberapa tahapan operasi supaya bisa normal sebagaimana anak laki-laki biasanya. Entah gimana caranya. Katanya sih pake selang,” ungkap Umi Casmi.
Hanya saja dia mengakui terkendala masalah biaya. Sebab semua orang pun tahu, meski biaya operasi ditanggung BPJS namun terdapat biaya akomodasi dan lainnya yang juga cukup besar.
Rupanya, penderitaan ibu dua anak ini tak hanya dialami sekarang-sekarang ini. Belasan tahun lalu, anak pertamanya pun mengidap penyakit aneh.
“Anak pertama saya ini sudah 15 tahun sekarang. Kalau buang air besar suka keluar darah. Untungnya ia bisa membawa penyakitnya itu sampai sekarang,” kata Casmi.
Kini, menimpa pula pada anak keduanya. Pada kasus Billy, ia mengaku terkadang frustasi. Namun Casmi dan Nana tetap tegas dan gigih untuk memperjuangkan kesembuhan putra bungsunya. Mereka berharap ada dermawan atau pemerintah yang mau membantu. (argi)