KUNINGAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan bertajuk Orientasi Organisasi dan Visi Kuningan pada, Selasa (17/6/2025). Kegiatan dihadiri para calon pengurus MUI masa khidmat 2024–2029 yang dilaksanakan di Aula Kantor MUI Kabupaten Kuningan yang berlokasi di Kompleks Kuningan Islamic Center (KIC).
Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi dalam sambutannya, menuturkan bagaimana pentingnya sinergi antara ulama dan umara (pemerintah) demi terwujudnya pembangunan yang seimbang antara aspek fisik dan non-fisik, terutama dalam membentuk sumber daya manusia yang berakhlak mulia.
“Pembangunan harus berjalan simultan, seimbang antara peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pembangunan infrastruktur. Jangan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual semata. Apa artinya anak-anak pintar secara akademik tapi di rumah melawan orang tua. Di sinilah peran penting ulama dan para guru ngaji,” ujarnya.
Dian mengisahkan, saat masih sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) bagaimana proses panjang di balik pembangunan gedung representatif yang telah lama diidamkan para ulama.
“Saat masih menjadi Sekda, saya mendengar langsung keluh kesah para Ketua MUI tentang belum adanya sekretariat yang layak. Hati saya tergerak. Masa Kuningan, yang dikenal sebagai Kabupaten Agamis, tidak memiliki kantor MUI yang representatif,” ungkapnya.
Singkat cerita, Ia menyebut bahwa berkat tekad yang kuat dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk ASN, masyarakat, dan dukungan instansi lain, gedung tersebut akhirnya dapat diselesaikan hanya dalam waktu empat bulan.
Ia juga menyampaikan sejumlah program prioritas yang digagas pemerintah daerah, salah satunya adalah program Ngaji Diri (Nyaah ka Guru Ngaji jeung Santri) dengan alokasi anggaran Rp1 miliar bagi 1.000 guru ngaji yang belum terakomodasi selama ini.
“Ini adalah bentuk perhatian dan pengakuan kami terhadap jasa para guru ngaji yang menanamkan nilai keagamaan sejak dini kepada anak-anak kita,” lanjutnya.
Dian berharap, MUI dan para alim ulama harus terus mengawal pembangunan daerah. Visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh) dapat dikawal dan didampingi para ulama.
“Saya tidak bisa berjalan sendiri. Saya butuh bimbingan, nasihat, dan doa dari para kiai. Mari kita bangun Kuningan, agar maju secara fisik, kuat imannya, dan mulia akhlaknya,” pungkasnya.
Ketua MUI Kabupaten Kuningan, KH. Dodo Syarif Hidayatullah, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran dan peran strategis Bupati, yang sebelumnya saat menjabat sekda menjadi ketua panitia pembangunan gedung MUI.
“Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih kepada Bupati yang telah berjuang membangun gedung ini. InsyaAllah akhir Juni nanti, pengurus MUI yang baru akan dilantik, dan kami telah menyiapkan sejumlah program unggulan sebagai terobosan untuk kebermanfaatan umat,” ucap Dodo.
Ia menegaskan bahwa orientasi tersebut merupakan sebagai bagian daripada penyelarasan program MUI dengan visi-misi Kuningan Melesat. (rizal/mgg)
