KUNINGAN (MASS) – Namanya adalah Bahtiar, CEO sekaligus Founder Rumah Tani Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Bahtiar adalah putra daerah asal kecamatan Darma Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, perjalanannya dihabiskan di dunia pertanian setelah memutuskan keluar dari BUMN.
Dalam senyap, Bahtiar fokus dan terus berkonsentrasi pikirannya tentang dunia pertanian di Indonesia. Jika pertanian terus-terusan tidak ada kepastian hulu dan hilir maka akan terjadi yang namanya buntu regenerasi petani. Hal itulah yang memicu Bahtiar. Hasilnya mulai terlihat, dengan kegigihan dan keyakinannya akan dunia pertanian, saat ini sudah mulai terbuka bahwa pertanian adalah solusi profesi masa depan.
“Saya sangat menikmatinya , tidak mewah namun bahagia multi effect, dampak sosial membuka lapangan pekerjaan , dampak terhadap alam dengan menjaga ruang terbuka hijau dan dampak ekonomi dengan membantu produksi pangan nasional,” ujarnya baru-baru ini, Selasa (19/11/2024) kemarin.
Meski sudah membuka banyak lahan pertanian di beberapa kota, Bahtiar menganggap skala saat ini masih sangatlah kecil jika berbicara tentang swasembada pangan nasional. Namun ia yakin, apa yang dilakuknnya bisa menjadi model percontohan menuju swasembada pangan. Prinsip pentingnya adalah dalam pertanian harus focus, serius, teliti dan tentu selalu bahagia.
PT Rumah Tani Nusantara sendiri, saat ini telah dibuka hampir 600 hektar lahan yang tersebar di Jawa Barat baik itu lahan kelolaan sendiri maupun kemitraan. Dengan melibatkan hampir 1.300 petani.
“Iyah ini bisa seperti ini bukan karena tangan dan kemampuan saya, tapi memang semesta selalu mendukung dengan selalu dipertemukan dengan orang-orang baik,” kata Bahtiar.
Bicara target, ia punya keinginan besar. Kepulangannya ke kampung halaman dalam 4 tahun terakhir, karena Bahtiar ingin menjadikan Kuningan sebagai centra cabai.
“Itu terlihat mimpi tapi saya yakin mimpi itu akan tewujud. Kuningan sangat baik, baik alamnya dan baik orang-orangnya ( petani). Ini energy besar dan pekerjaan besar yang tentu tidak bisa diselesaikan sendiri dan perlu waktu. Harapannya adalan pemerintah yang baru support akan hal konkrit ini, karena ini bukanlah hal percobaan tetapi sudah dimulai dan sudah berjalan,” tegasnya.
Seperti diketahui, PT Rumah Tani Nusantara merupakan perusahaan di bidang pertanian, yang terus menjaga dari hulu ke hilir. Dari hulu ke hilir, baik system kemitraan ataupun pegawai, para petani diberi kepastian akan metode bertani yang baik, sampai harga jual yang punya standar jelas.
Di hilir, PT Rumah Tani Nusantara juga memastikan pasar untuk hasil pertanian, bisa diserap dalam pasar yang besar. Menyambungnya hulu ke hilir di dunia pertanian ini, diharapkan bisa jadi solusi jangka panjang bagia dunia pertanian. (eki)