Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Education

Ketua PGRI : Kesejahteraan Guru Belum Merata

KUNINGAN (MASS) – Bertempat di Hotel Jehans Palace, Kamis (9/7/2020), PGRI Kabupaten Kuningan Gelar Konferensi Kabupaten XXII PGRI Kuningan Tahun 2020 dengan tema Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad 21 Sebagai Penguatan PGRI Kuningan “Smart Dan Mandiri”.

Hadir dalam acara Bupati Kuningan, Wakil Bupati Kuningan, Sekda Kabupaten Kuningan, Forkopimda Kabupaten Kuningan, Kadisdikbud Kuningan. Lalu, Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat Drs H Dede Amar MMPd, Ketua PGRI  Kuningan H Pipin Mansur Aripin, MPd dan Para Peserta Konferensi Kabupaten XXII PGRI Kuningan Tahun 2020.

Menurut keterangan dari Ketua Panitia Dadi Hernadi, SPd menjelaskan tujuan kegiatan tersebut sebagai bentuk laporan pertanggung jawaban program kerja PGRI Kuningan masa bakti 2015/2020 , penetapan program kerja PGRI Kuningan 2020/2025, penetapan susunan dan personalia PGRI Kuningan 2020/2025.

Ketua PGRI Kabupaten Kuningan H Piping Mansur Aripin, MPd menjelaskan Konferensi ini merupakan kali kedua dilaksanakan, ditengah-tengah keprihatinan pandemi covid-19.

Diterangkan, pihaknya menyepakati akan mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan PSBB, dan berkat kesabaran semuanya terutama teman-teman para anggota yang mewakili ranting dan cabang.

“Akhirnya membuahkan hasil yang manis walaupun kita akan selalu tetap menjaga bagaimana pelaksanaan ini mengacu pada standar protokol kesehatan” jelasnya.

Lebih lanjut Pipin mengatakan, pihaknya mengajak dalam Konfercab program yang bagus yang bersinergi dengan pemerintah daerah dna tentu membahas program yang merupakan sebuah kebutuhan dari anggota PGRI.

Sementara itu Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat Drs H Dede Amar, MMPd mengatakan agar tetap semangat meski banyak yang terganggu dengan adanya pandemi Covid-19.

“Mari kita bersama-sama untuk menciptakan PGRI yang Bermartabat,” jelasnya.

Program PGRI Jabar adalah ” Hormati Guru Sayangi Teman ” artinya sudah saatnya menghormati rekan-rekan guru dan juga sayangi mereka yakni dengan cara memperhatikan para guru khususnya guru yang statusnya masih honorer.

Dan yang sangat menghawatirkan adalah kesejahteraan guru belum merata, banyak guru honorer yang gaji sangat rendah. Maka PGRI yang mewadahi para guru dari tingkat SD sampai SMA/SMK untuk menampung keluhan mereka dan diajukan kepada para kepala daerah baik itu Wali Kota atau Bupati hingga ke Gubernur Jabar.

“Kalau bangsa ini mau maju maka pendidikan harus diperhatikan dan ditingkatkan” imbuh Dede.


Dede berharap PGRI di bawah kepemimpinanya supaya bermanfaat bagi para gurunya yang dinaunginya serta akan mendorong terus apa yang diharapkan para guru yakni kesejahteraannya terutama bagi para guru honorer.

“Dan harapan kami kedepan menjadikan guru yang bermartabat dan sejahtera. Sebab jika pendidikan maju tentu bangsa menjadi hebat dan kami ingin melahirkan ” Generasi Emas di Tahun 2045 ” benar-benar terwujud, pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama megapresiasi kegiatan tersebut yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan. Semua sektor kehidupan terdampak oleh corona virus.

“Sejak tahun 2018, pendidikan Indonesia menghadapi tantangan global yang disebut Revolusi Industri 4.0,” ucapnya. Ilmu pendidikan selalu berkembang seiring dengan lajunya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, budaya, maupun tuntutan dan ekspektasi masyarakat. Kuantitas dan kualitas seorang guru akan berimbas pada kualitas peserta didik. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement