KUNINGAN (MASS) – Keluarga yang berada di Kecamatan Darma akan disurvei kaitan dengan agriculture. Ini merupakan bentuk tindaklanjut dari kolaborasi antara Antakadewa Agriculture dengan PT Family Spotlight Indonesia.
Kerjasama keduanya terjalin sejak ditandatanganinya MoU Kolaborasi Proyek Sosial di Hotel Asyana Kemayoran Jakarta Pusat, 11 Maret 2022 kemarin. Keduanya resmi bergandengan tangan.
“1 2 3 bukan sekedar bermakna proses atau sebuah start dari sesuatu yang nantinya menuju garis finish. 123 merupakan tanggal baik dan cantik untuk Start kolaborasi proyek sosial antara Antakadewa Agriculture dengan Family Spotlight Indonesia,” ujar Director Antakadewa Agriculture, Bahtiar dan Dirut PT Spotlight Indonesia, Arif Firmansyah, Senin (14/3/2022).
Diterangkan, Family Spotlight Indonesia yang merupakan Social Enterprise yang membantu komunitas/sociopreneur dan UMKM Lokal untuk mengembangkan (scale up) bisnisnya tanpa mengenyampingkan dampak sosial di sekitarnya. Dalam hal ini Antakadewa Agricultute yang fokus kepada pertanian holtikultura, perikanan, pengembang biakan (breeding dan fattening) domba juga sangat memperhatikan kesejahteraan Petani sebagai pahlawan pangan dan keluarga petani, peternak dan masyarakat pedesaan yang notabene menaruh nasibnya di hasil alam dan hewan.
“Projek sosial yang berpotensi lebih dari 1 Milyar Rupiah ini diharapkan mampu mengangkat kesejahteraan petani dan Keluarganya seperti tujuan dari Family Spotlight Indonesia menghilangkan kemiskinan dengan menemukan potensi keluarga dan melakukan solusinya bersama-sama,” papar mereka.
Proses kolaborasi ini dimulai dengan menyurvei keluarga di daerah Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dan sesuai hipotesis, mayoritas keluarga yang disurvei membutuhkan penghasilan tambahan dan membutuhkan keahlian agar dapat memiliki penghasilan secara Mandiri. Berkat kolaborasi dengan Antakadewa Agriculture, solusi mulai tercerahkan.
“Semoga social investment dari Family Spotlight Indonesia kepada Antakadewa Agriculture dapat menginspirasi para social enterprise dan sociopreneur lainnya, untuk lebih impactful dalam berbisnis. Kami siap berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih sejahtera,” harap Bahtiar, direktur Antakadewa Agticulture.
Dengan terjadinya krisis regenerasi petani, maka akan berakibat fatal terhadap ketahanan pahan kedepan. Lebih jauhnya yaitu dikhawatirkan kalau petani hilang dari struktur social bangsa ini.
“Terima kasih Para Petani, Peternak, Masyarakat Desa yang masih menjaga Alam Indonesia tetap Indah, kalian pahlawan planet bumi ini. Semoga dengan prinsip planet, prosperity (kesejahteraan) dan profit yang menjadi garis finish kami, semua pihak dapat mendapatkan berkah yang bermanfaat dari kolaborasi proyek sosial ini,” ucap Bahtiar.
Pihaknya mengundang masyarakat Kuningan khususnya dan Indonesia pada umumnya, untuk berkunjung ke lahan proyeknya. Bahtiar mengajak untuk sama-sama merasakan betapa damainya melihat petani tersenyum di hamparan sawah nan hijau. Kemudian, merasakan pedasnya cabai yang dipetik langsung dan harumnya bau bawang, Jahe, Lengkuas yang masih bercampur dengan tanah atau menikmati segarnya tomat di mulut.
“Coming soon. Sekolah Alam Antakadewa. Pesta Panen Antakadewa. Antakadewa Tourism. Antakadewa Marketplace, and many more. Scroll us! @familyspotlight.id,” imbuhnya.
Arif Firmansyah, dirut PT Spotlight Indonesia pun menyampakan ajakan serupa. Ia menegaskan, membangun desa membangun Indonesia. “Kata Bung Hatta bahwa Indonesia berisinar bukan oleh nyala obor di Jakarta, tetapi oleh nyala lilin di desa-desa,” tandas Arif. (deden)
Kang Iman Sinergi
15 Maret 2022 at 21:44
Keren, Inspiring dan Solutif
Selamat kang Arif, kang Bachtiar