KUNIGAN (MASS)- Warga Kuningan khusus yang terlewati kendaraan besar dalam beberapa harinya dikagetkan dengan getarannya.
Kendraan yang melintas itu bagian dari Survei Kebumian 2D Vibroseis Sub-Vulkanik Jawa Untuk Mencitrakan Struktur Bawah Permukaan.
Kegiatan ini dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE). Direncankan di Kabupaten Kuninga akan berlangsung periode Oktober-November.
Selain Kuningan, di Jabar suvei Kebumiaan dilakukan juga di Kabupaten Ciamis, Majalengka, hingga Cirebon.
Acara sosialiasi ini dilakukan pada tangal 14 September di Aula Hotel Purnama Mulia, Cigugur-Kuningan. Hadir pihak Pertamina Hulu Energi (PHE) dan juga Bupati Kuningan H Acep Purnama.
Terkait jalan dilantasi oleh kendaraan besar, pihak PUPR Kuningan melalui Kabid Bina Marga Tedy Sukmajadi menyebutkan, merupakan program APBN.
“Saya bertanya terkait proses perkembangnya tapi belum mendapatkan lapornnya,” ujar pria yang lebih tenar disebut Tedy Bisma itu, Senin (1/11/2021.
Sekedar informasi, terkait ada getaran bupati sudah mengingatkan sejak awal karena survei ini melibatkan kendraan besar.
Pada saat itu bupati meminta, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan kondisi lingkungan, terutama kondisi alam yang akan menjadi titik lokasi survei.
“Tentu ini baru langkah awal pengumpulan data. Harapan kita dari pendataan ini, terdapat potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Kuningan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kuningan,” ungkap bupati.
Selanjutnya dikemukakan Bupati, selama pelaksanaan survei akan melibatkan peralatan dan komponen yang cukup rumit dan besar, juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Untuk itu, sambungnya, pasti ada unsur gangguan terhadap aktivitas masyarakat seperti kemacetan, karena alat pembangkit tenaga yang digunakan ditempatkan pada unit kendaraan yang cukup besar.
“Proses survei yang melibatkan mekanisme seismik ini berpotensi menimbulkan getaran pada bangunan. Tapi kita yakin, Tim Pertamina Hulu Energi telah meperhitungkan hal tersebut secara ilmiah dan tetap aman bagi lingkungan sekitar,” Imbuhnya.
Bupati juga meminta, pihak pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat untuk memfasilitasi proses survei tersebut agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak menemui kendala apapun.
“Dan kepada Tim dari Pertamina Hulu Energi untuk dapat menjelaskan secara menyeluruh, tentang tujuan, manfaat, serta dampak sosial yang mungkin timbul dari survei ini, untuk menghindari opini yang mengacu pada HOAX atau informasi yang tidak lengkap,” tuturnya.
Sementara, Senior Manager Operation PHE, Farid Rachmadianto, dalam paparannya mengatakan, survei penelitian kebumian dua dimensi (2D) vibroseis sub vulkanik Jawa tersebut akan dilaksanakan pada Oktober – November 2021.
Dijelaskannya, survei itu bertujuan mendapatkan gambaran, citra dan foto lapisan bawah permukaan pada areal bawah lapisan batuan vulkanik di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk wilayah Jawa Barat, dikatakannya, survei tersebut bakal meliputi Kabupaten Ciamis, Kuningan, Majalengka, hingga Cirebon.
“Kami berharap hasil survei ini dapat memberikan jawaban terhadap penugasan pemerintah kepada Pertamina,” ujar Farid.
Senada, Senior Manager New Venture PHE, Anton Darmawan, menyampaikan, penelitian itu merupakan survei awal untuk menambah data dan informasi kebumian.
Pasalnya, Pertamina berusaha mendapatkan data sebaik-baiknya untuk diserahkan kepada pemerintah melului SKK Migas dan Kementrian ESDM sebagai bahan evaluasi potensi ke depan.
“Kami juga sangat mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh pemangku kebijakan sehingga survei ini berjalan lancar,” singkat anton. (agus)