KUNINGAN (MASS)- Kareo Padi atau “Amaurornis phoenicurus” ialah spesies burung yang masuk dalam famili “Rallidae”.
Biasanya burung ini dapat ditemukan di rerumputan rawa, sawah, hutan bakau, parit-parit di tepi jalan, dan tentunya di lahan-lahan yang berbau basah serta berair.
Karena lahan basah serta berair yang sering ditempati, maka burung ini dimasukkan dalam kategori “water bird” yakni burung yang mempunyai habitat di tempat berair.
Dikutip dari akun medsos TNGC, burung ini belum ini berhasil diabadikan oleh petugas TNGC di satu sudut wisata alam tirta gunung Ciremai di Kuningan,.
Tubuh burung Kareo Padi dapat mencapai 20 centimeter (cm) dengan panjang 15 cm. Bentuk tubuhnya ramping dengan ekor pendek.
Sedangkan paruh serta kakinya mempunyai ukuran lumayan panjang. Bulunya berwarna coklat keabu-abuan tua, tetapi muka, tenggorongkan, serta dadanya didominasi warna putih yang mencolok.
Ketika berjalan, ekornya biasa ditegakkan dan warna bagian bawah tubuhnya yang kadru bisa terlihat.
Yup, burung ini suka mengendap-ngendap dalam semak yang lembab untuk bertelur.
Burung ini memiliki suara ‘uwok-uwok’ yang sangat ribut. Beberapa ekor berdendang dengkuran, kuikan, dan ketukan yang berbunyi ‘turr-kruwak’ atau ‘per-per-a-wak-wak-wak’, juga dengan suara lain yang berlangsung sampai 15 menit saat siang dan malam.
Ternyata burung Kareo Padi lindungi peraturan perundangan yang berlaku. Oleh karenanya bila bertemu dengannya, kita cukup ambil fotonya saja jangan diambil atau bahkan ditembak. (agus)