KUNINGAN (MASS) – Mengisi kegiatan Bulan Ramadhan ini, para alumni SMAN 2 Kuningan (Smanda) yang diinisiasi oleh lulusan tahun 1989 menggagas ide Kedai Alumni Smanda.
Dengan mengusung tajuk “Ramadhan berkah karena Shodaqah” ini, Kedai Alumni Smanda mulai digelar sejak 2 Ramadhan dengan diawali dengan membuka Kedai yang beralamat di jalan Cirendang – Kramatmulya, tepatnya di depan gudang Farmasi Kabupaten Kuningan /SMPN 1 Kramatmulya.
Kegiatan Kedai Alumni Smanda ini. memberikan layanan direct selling untuk takjil berbuka puasa. Kedai, memfasilitasi para alumni dimana saja berada dari lintas angkatan untuk berbagi ke sesama.
Alumnus, cukup transfer ke no rek BNI 0764001357 atas nama Nieke Erniati Septiningsih, sebagai pengelola kedai Smanda. Dan nantinya, takjil dibagikan kepada alamat yang dimintakan donatur, seperti kaum duafa, rumah yatim dan dhuafa, lembaga pendidikan Al Qur an, masjid, musholla, pangkalan ojeg, bahkan bisa juga ke keluarga di Kuningan.
“Alhamdulillah sampai minggu ke 3 sudah puluhan alumni Smanda yang tersebar mulai sari Bengkulu, Kalimantan, Jakarta, Bogor, Bandung, Bekasi, Tanggerang, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Papua, dan banyak lagi sudah andil berbagi sesuai permintaan,” ujar inisiator kegiatan yang dinahkodai D Yudi Iskandar tersebut.
Mengutip HR Ahmad “Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”, Yudi yakin kegiatan berbagi ini sudah jadi hal biasa bagi alumni Smanda.
Hanya saja, tinggal memindahkan kebiasaan baik itu saja dengan dikelola dan difasilitasi oleh Kedai Alumni Smanda.
Biasanya, menu yang disajikan berupa paket nasi box, aneka makanan takjil, aneka frozen food, berbagai jenis kurma, aneka kueh-kueh lebaran atau ilik-ilik, aneka rasa milk shake yang semuanya dibuat oleh para alumni Smanda sendiri dan mitra kerjanya.
D Yudi Iskandar, mengaku ia banyak disupport oleh rekan-rekan lainnya seperti H Hamzah, Aher, Boy, Iyoy, Sam, Nana bin Ali, Iva Kartika, Nieke, Poer, dan penderma lainnya yang terlibat.
Ia berharap, kegiatan berbagi ini bisa berkelanjutan dan tidak hanya berkalan di bulan Romadhon saja, tetapi juga di 11 bulan berikutnya dengan model dan cara yang berbeda.
“Di luar sana masih banyak orang perorangan yang membutuhkan bantuan, perhatian sehingga berbagi akan menjadi tidak hanya kebiasan tapi kebutuhan sebagai ihtiar investasi yang dijamin Allah SWT tidak akan merugi,” tuturnya. (eki)