KUNINGAN (MASS) – Fenomena kebakaran kawasan Gunung Ciremai beberapa waktu belakangan, menjadi hal yang menjadi sorotan banyak.
Kebakaran serta titik api yang muncul berhari-hari itu, (mulai tanggal 25 Agustus sampai 1 September 2023) berdampak pada lahan seluas 165,2 hektare.
Kebaran di wilayah kaki Gunung Ciremai ini, seolah warning bagi semua pihak, termasuk para investor. Kalimat itulah yang keluar dari Ketua LSM Geram, Rudi Idham Malik.
“Saya melihat bahwa mungkin ini salah satu tanda alam mulai sedikit terusik oleh lingkungan yang di sekitarnya dengan mulai merambahnya bangunan-bangunan komersil yang mungkin sedikit-sedikit mengikis keindahan alam,” kata Rudi, mengawali statementnya, Senin (4/9/2023).
Menurutnya, dengan fenomena ini, pemerintah harus serius mem-filter izin untuk para investor yang ingin ber-investasi di wilayah Kabupaten Kuningan.
“Dan mungkin, kita harus berfikir bersama bagaimana dampak jangka panjang ketika alam mulai terusik oleh tangan-tangan yang bertujuan untuk kepentingan bisnis,” ujarnya.
Ia, menyentil maraknya pembangunan area wisata di kaki Gunung Ciremai yang terus-menerus dan semakin padat. Kabarnya, dalam pelaksanaanya, objek wisata banyak yang tak sesuai aturan.
“Mungkin saja sekarang tidak terasa dampaknya seperti apa, nanti mungkin 20 tahun ke depan akan terasa jika pemerintah tidak serius untuk memberikan izin untuk para investor yang ingin ber-investasi,” ungkapnya. (eki)