KUNINGAN (MASS) – Pada Kamis (1/9/2022) kemarin, terjadi kebakaran di wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Kebakaran yang terjadi itu, setelah diinvertarisir ternyata mencapai luas lahan 7,25 ha.
Adapun, yang terbakar adalah Blok Pajaten masuk wilayah SPTN 1 Kuningan. Dengan titik terdekat ke kelompok masyarakat Desa Padabenghar dan Desa Cikalahang. Hal itu dikonfirmasikan Polhut Asep Iman.
“Iya, titik api sudah di kawasan TN Gunung Ciremai, tepatnya Blok Pajaten,” ujarnya membenarkan dalam keterangan resminya.
Adapun, awalnya asap dilaporkan terlihat sekitar pukul 16.00 WIB oleh mitra masyarakat MPA (Masyarakat Peduli Api). Menerima laporan tersebut, anggota MPA terdekat melakukan pemadaman ke lokasi dengan gebyok. Hal itu dilakukan sembari menunggu disiapkannya alat pemadaman kebakaran hutan berupa jet shooter dan mesin pompa.
Dalam usaha pemadaman itu, angin sempat bertiup kencang, dan vegetasinya semak belukar dan berbatu sehingga api tampak menyebar pada pukul 19.00 WIB.
Untungnya, dengan bantuan personil yang datang, baik itu dari MPA Desa Padabenghar, Pasawahan, Kaduela, Padamatang, dan Trijaya yang tergabung dalam paguyuban KTH Siliwangi, Koperasi pengelola objek wisata alam, TNI dan Polri, pada pukul 21.30 api bisa dipadamkan oleh sekitar 100 orang. Apalagi kondisi malam itu juga gerimis dan memudahkan pemadaman.
“Alhamdulillah, api mulai terkendali mulai pukul 21.00 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 21.30 WIB,” ujar Kepala SPTN Wilayah I Kuningan San Andre, setelah mengkomandoi pemadaman.
Upaya pemadaman itu, dilakukan dengan terus berkoordinasi kepada Kepala BTNGC Teguh Setiawan. Dirinya berharap, kejadian kebakaran ini tidak terulang di kemudian hari.
“Kami berharap kejadian kebakaran hutan dan tanah ini adalah yang pertama dan terakhir. Upaya patroli pengamanan akan diperketat,” tegasnya.
Baca juga : https://kuninganmass.com/pasca-kebakaran-gimana-nasib-rasi-dan-slamet-ramadhan-di-gunung-ciremai/
Sementara, melalui Koordinator Promosi, Humas dan Pemasarannya Ady Sularso, memastikan bahwa jalur pendakian sampai saat ini tidak terganngu.
“TKP kebakaran tidak menjadi jalur pendakian,” jelasnya.
Lebih lanjut, kala dikonfirmasi penyebab kebakaran, Ady juga belum bisa memastikan. Ady mengatakan, saat ini tengah melakukan penyelidikan.
“Penyebab pastinya butuh waktu ntuk penyelidikan yang sekarang terus dilakukan oleh polhut (polisi hutan, red),” jawabnya. (eki)