KUNINGAN (MASS)- Kejadian Kapolsek Astana anyar Kota Bandung yang ditangkap karena narkoba bersama 11 anggota Polri merupakan tamparan keras bagi pihak kepolisian di seluruh Indonesia.
Hal ini membuat semua Polda, Polres dan Polersta yang ada di Indonesia menggelar tes urine mendadak kepada para anggota, termasuk di Polres Kuningan.
Tes urine dilakukan kepada 50 orang pada Senin (22/2/2021 di depan Kantor Sat. Propam Mapolres Kuningan.
Kegiatan ini untuk mendeteksi kemungkinan adanya anggota kepolisian yang menggunakan atau mengkonsumsi narkoba.
Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menerangakan, Ada 50 anggota yng di tes urine.
Pihak Polri tidak memberikan toleransi kepada anggota yang kedapatan menggunakan narkoba ataupun mengedarkannya.
Bila ada anggotanya yang terindikasi penyalahgunaan narkoba,maka pihaknya tidak akan ragu untuk melakukan tindakan.
Dikatakan, ancamannya sudah jelas yakni jika anggota menyalahgunakan narkoba, maka akan diberhentikan dengan tidak hormat dan proses hukum melalui peradilan umum.
“Karena ini juga sudah menjadi komitmen kami untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Kuningan,” tandas kapolres yang berusia 38 tahun itu.
Hal ini juga, lanjut Kapolres, tidak terlepas dari peran serta masyarakat, maka dari itu ketika masyarakat melihat ataupun mengetahui ada anggotanya yang terindikasi menyalahgunakan narkoba untuk segera melapor. .
Kapolres berharap, dengan adanya tes urine bagi anggotanya ini dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Sebab, ketika ada yang tidak baik akan tercemar.
“Yanga paling menyenangkan adalah hasilnya semua negatif. Ini tentu haru disyukuri karena mereka bersih,” ujarnya. (agus)