KUNINGAN (MASS) – Berdasarkan hasil survei, rupanya persentase warga yang mau dipimpin oleh kandidat berlatar belakang birokrat cukup besar. Angkanya melebihi persentase keinginan warga dipimpin oleh kandidat incumbent.
Untuk kandidat birokrat, sebesar 84,8 persen warga menginginkannya. Angka ini sama dengan keinginan warga terhadap kandidat berlatar belakang pengusaha. Sedangkan kesiapan warga dipimpin kandidat incumbent hanya 80,5 persen.
Selisihnya tipis dengan kemauan warga jika dipimpin kandidat perempuan sebesar 78,8 persen. Yang cukup mengherankan, persentase kesiapan warga jika dipimpin kandidat bukan putra daerah tidak terlalu rendah. Angkanya mencapai 47,5 persen.
Yang mengejutkan, persentase warga yang tidak mau dipimpin kandidat beristri lebih dari satu (poligami), cukup fantastis. Angkanya mencapai 84,7 persen. Pengaruhnya besar terhadap pertimbangan warga dalam memilih calon.
“Pastilah saya gak mau milih calon bupati yang poligami, nikah siri atau yang berselingkuh. Saya ikut merasakan nasib perempuan,” ketus Yuli, salah seorang ibu yang tinggal di Kuningan wilayah utara, Kamis (4/1/2018).
Data ini menurut hasil survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) yang dilakukan pada Oktober 2017. Memasuki tahun baru 2018 sejumlah lembaga survei sedang melakukan survei terbaru jelang Pilkada 27 Juni mendatang. (deden)