Connect with us

Hi, what are you looking for?

Education

Kajian I’tikaf Malam ke-21 Ramadhan di Masjid Husnul Khotimah Kuningan: Tazkiyah Nafs sebagai Kunci Maghfirah

KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Husnul Khotimah setiap sepuluh hari terakhir Ramadhan selalu menggelar i’tikaf yang bertempat di masjid Husnul Khotimah 1 khusus untuk Ikhwan dan masjid Husnul Khotimah 2 untuk akhwat.

Dalam shalat qiyamullail, imam membaca 3-4 juz Al-Quran pada setiap malamnya. Selaku imam shalat adalah KH. Mu’tamad, Lc, M.Pd, Al-Hafidz dan Ustadz Muhammad Fathi Mubarak, Lc, Al-Hafidz.

Selain shalat qiyamullail, juga digelar kajian i’tikaf pada setiap malamnya. Pada malam ke-21 Ramadhan 1446 H, kajian i’tikaf yang diisi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan, KH. Dodo Syarif Hidayatullah. Dalam kajian tersebut, ia mengupas makna mendalam dari i’tikaf sebagai perjalanan spiritual yang menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut KH. Dodo Syarif Hidayatullah, i’tikaf bukan sekadar berdiam diri di masjid, tetapi merupakan proses muhasabah (introspeksi diri) yang mendalam. Salah satu inti utama dalam kajian ini adalah konsep Tazkiyah Nafs, atau penyucian jiwa, yang disebut sebagai kunci utama untuk meraih magfirah (ampunan Allah).

“Apakah tazkiyah nafs benar-benar menjadi kunci magfirah? Bagaimana dengan orang-orang yang penuh dosa, apakah mereka masih bisa mendapatkan pengampunan?,” tanya Dodo dalam kajiannya, mengajak jamaah untuk merenungkan kebesaran rahmat Allah yang tak terbatas.

Ulama kondang satu ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan tiga komponen dasar, yaitu akal, badan, dan roh. Komponen ketiga ini harus seimbang agar seseorang dapat mencapai kesempurnaan dalam beribadah. Dalam Islam, keseimbangan ini juga tercermin dalam tiga pilar agama yang telah ditetapkan Allah SWT, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan.

– Islam mengatur aspek lahiriah, mencakup ibadah fisik seperti shalat, puasa, dan zakat.
– Iman berhubungan dengan keyakinan dalam hati terhadap Allah dan rukun-rukun iman.
– Ihsan adalah puncak spiritualitas, di mana seorang hamba beribadah seolah-olah melihat Allah, atau minimal merasa selalu dibujuk oleh-Nya.

Dalam kesempatan itu, KH. Dodo Syarif Hidayatullah juga menegaskan bahwa pintu taubat selalu terbuka bagi siapa pun, termasuk mereka yang merasa bergelimang dosa.

“Allah Maha Pengampun, dan Dia mencintai hamba-hamba yang bertaubat. Yang penting adalah kesungguhan dalam memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama,” ujarnya.

Di akhir acara, Tim Media HK berkesempatan mewawancarai KH. Dodo Syarif Hidayatullah mengenai pentingnya i’tikaf di bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah, di Pondok Pesantren Husnul Khotimah diselenggarakan i’tikaf. Ini merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Pada 10 malam terakhir, beliau semakin mengintensifkan ibadahnya, terutama i’tikaf. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen ini dengan menonton di masjid-masjid sekitar kita. Dengan i’tikaf, kita dapat meraih ketenangan jiwa, kebersihan hati (nafsun zakiyah), dan ketenangan batin (nafsun muthmainnah). Insya Allah, dengan ketenangan jiwa, kita akan mendapatkan keberkahan dan kesuksesan dalam hidup,” ajaknya.

Kajian ini diharapkan semakin memotivasi umat Islam untuk memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, introspeksi diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (deden)

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version