KUNINGAN (MASS)- Alasan Bupati Kuningan H Acep Purnama menempatkan Dr Elon Carlan sebagai Kadisnakertrans adalah ingin adanya terobosan-terobosan dalam penanggulangan jumlah pengangguran di kota kuda.
Kepercayaan dari bupati itu dibuktikan dengan Elon langsung berkerja dan langkah pertama yang ia ambil adalah menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk penyaluran tenaga kerja ke negara Jepang.
Bentukan kerjasama itu dituangan dalam sebuah MoU dengan biro Kerjasama luar negeri UPI Tentang Penyaluran Alumni BLK untuk bekerja ke Jepang di Ruang Rapat Graha Kartini Senin (17/1/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, penandatangan langsung dilakukan oleh Kadisnakertrans Elon Carlan dengan LPK Lingua Global Utama yang diwakili Dianni Risdia MPd.
“Ada 14 bidang pekerjaan yang dibutuhka di Jepang, dari mulai perawat, karyawan diperusahaan, hingga pegawai bangunan,” ujar Elon.
Mekansime perekutannya adalah menampuung para pencaker dan diseleksi untuk dididik selama 6 bulan. Setelah itu mereka akan disalurkan ke negeri Sakura.
“Ini kesempatan emas karena bukan hanya penghasilan yang besar tapi juga pengalaman,” ujarnya.
Diterangkan, kerjasama dengan pihak swasta dilakukan karena adanya keterbatasan baik dari sarana dan dana.
Pihaknya tidak ingin tinggal diam harus mencarai celah untuk menyalurkan para pencaker.
“Akan banyak terobosan yang akan saya lakukan di Disnakertran untuk mengatasi permasalah selama ini terutama dalam lapangan perkerjaan,” tandasnya.
Terpisah, Perwakilan LPK Lingua Global Utama yang diwakili Dianni Risdia MPd menerangkan, 14 jenis perkerjaan itu disedikan untuk warga Indonesia.
“Ingat untuk penyaluran tenaga kerja tidak terbatas, jadi ketika mereka minta kita berikan,” ujarnya.
Diterangkatan , agar bisa bekerja di Negara sakura tentu para calon tenaga kerja dididik selama enam bulan terutama masalah bahasa.
“Negara Jepang meminta kepada kita tenaga kerja yang banyak baik bagi perawat, tenaga kerja di perusahaan hingga profesi lainnya,” jelasnya.
Kenapa Jepang butuh tenaga kerja Idonesia karena dianggap paling baik. Di negara Jepang sendiri laju pertumbuhan penduduk menurun.
“Banyak lansianya, sedangkan yang muda tidak mau menikah dan punya anak. Selain itu juga banyak generasi muda yang meninggal beberapa profesi sehingga kekurangan,” jelasnya.(agus)