Connect with us

Hi, what are you looking for?

Politics

Julkarnaen Menangkap Kesan Pemaksaan Kehendak

KUNINGAN (MASS) – Ketidakhadiran 25 anggota dalam Paripurna Internal DPRD Kuningan, mendapat penjelasan dari beberapa anggota yang tidak hadir. Salah satunya menangkap kesan adanya pemaksaan kehendak dengan digelar paripurna tersebut, Kamis (24/10/2019).

Julkarnaen misalnya, politisi PBB yang saat itu tidak hadir memaparkan alasan ketidakhadiran dirinya pada paripurna. “Saya tidak hadir dikarenakan masih belum tuntasnya pembahasan yang telah dilakukan dalam Rapat Pimpinan Fraksi,” terang Jul, sapaan akrabnya.

Julkarnaen menangkap ada kesan pemaksaan kehendak. “Ini bisa merepresentasikan sikap arogansi kekuasaan yang tidak pernah mau melakukan komunikasi politik yang baik dan berimbang,” imbuhnya.

Jul menghendaki adanya konsultasi antara Pimpinan DPRD Kuningan dengan Kemendagri. Berbicara Rapat Paripurna, menurutnya masih cukup waktu jangan sampai terkesan tergesa-gesa dengan bahan yang dipandang belum komprehensif sehingga mengabaikan hal yang masih menjadi ganjalan serta penerjemahan yang multitafsir.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Rapat Paripurna masih bisa dilaksanakan pada minggu depan setelah pimpinan melakukan konsultasi agar ada kepastian hukum,” pinta Jul.

Ia mempertanyakan kenapa palu diketuk paksa untuk menggelar paripurna Kamis itu. Padahal posisinya draw 25-25 antara kubu yang setuju digelar paripurna dan kubu yang ingin agar dilakukan konsultasi ke kemendagri terlebih dulu.

“Inilah hasilnya, sehingga terjadi 25 Anggota DPRD Kuningan tidak menghadiri agenda tersebut,” tandas dia saat temu pers di kediamannya Perum Bojong.

Sikap Ini Upaya Mencegah Kerusakan

Advertisement. Scroll to continue reading.

Julkarnaen menegaskan, mencegah kerusakan jauh lebih baik dari berbuat baik itu sendiri. Ini merupakan kaidah dan itu merupakan cara mencegah kerusakan di lembaga DPRD Kuningan.

“Kami berharap publik dapat memahami sikap kami seperti ini. Ini bukan tentang bagi-bagi kekuasaan, ini lebih kepada pendistribusian tugas yang harus berimbang,” ucapnya.

Bagi dia dan anggota lainnya yang tidak hadir, pembahasan Tata Tertib ini merupakan pedoman pola gerak 5 tahun kedepan. Ini merupakan materi yang penuh esensi penting. Karena inilah yang akan menjadi pijakan para anggota dewan bekerja untuk memperjuangkan amanah rakyat.

“Jadi kondisi ini jauh sekali dari yang sering didengungkan bahwa semua ini tentang Alat Kelengkapan Dewan,” jelasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pihaknya tidak ingin terjebak dalam “framing” tersebut. Semua itu dilakukan agar Tata Tertib yang akan ditetapkan nanti menjadi pola, guna melahirkan Kebijakan-kebijakan yang akan dipersembahkan untuk kebaikan masyarakat Kuningan.

“Karena kami berharap adanya iklim demokrasi yang sehat, sehingga fungsi DPRD Kuningan dapat berjalan optimal dengan terjadinya keseimbangan dan keselarasan dalam setiap kebijakan yang kelak akan dibahas dan dilahirkan,” ucapnya.

Adapun sikap anggota dewan dari Partai NasDem, H Chartam Sulaiman yang tidak menghadiri paripurna dinilai sebagai cerminan komitmen dan nilai politik yang luar biasa. Julkarnaen memandang Chartam mampu secara elegan menunjukan sikap politiknya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, Deki Zaenal Muttaqin menegaskan ini semua bukan dalam rangka lobi-lobi Alat Kelengkapan Dewan. Ini lebih pada upaya penguatan Fungsi Anggota DPRD Kuningan dalam pengawasan kelak, karena tatib lah yang menjadi pintu masuknya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Oleh karena itu kami berharap segera dilakukannya konsultasi pimpinan DPRD Kuningan dengan Kemendagri. Kami merasa penting untuk menyampaikan semua ini agar masyarakat mengetahui secara benar. Kami tidak mau bermain-main memegang amanah rakyat ini. Semua akan kami sampaikan kepada masyarakat sebagai tuannya kami,” kata Deki.

Ia melanjutkan, pimpinan DPRD Kuningan adalah sosok yang demokratis, sehingga harusnya peka dengan kondisi ini. Jangan sampai muncul kesan memaksakan kehendak dengan mengabaikan masukan dari 4 Fraksi yang menyuarakan hal ini. Harapannya, ini semua dapat segera menemui titik temu mengenai materi tata tertib yang komprehensif.

“Saya sampaikan sekali bahwa adanya KKB (Koalisi Kuningan Bersatu) bukan dalam kerangka menciptakan kondisi yang terkesan melawan pemerintahan. Tetapi untuk menciptkan politik yang lebih dinamis, lebih memiliki nilai, lebih terjaga marwah di ruang demokrasi DPRD Kuningan agar tupoksi berjalan optimal,” tegasnya. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Government

KUNINGAN (MASS) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan melaksanakan rapat paripurna dalam rangka Pengucapan Janji/Sumpah Pimpinan DPRD Kuningan masa jabatan tahun 2024-2029....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah massa gabungan mahasiswa Kuningan, mulai dari UM Kuningan, STISHK, Unisa, UBHI, Uniku serta ormawa seperti GMNI, IMM dan HMI menggelar...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Fraksi-fraksi partai di DPRD Kabupaten Kuningan menyerahkan Pandangan Umum (PU) nya terhadap nota pengantar Bupati mengenai Raperda tentang pelaksanaan pertanggung jawaban...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Mantan Bupati Kuningan h Acep Purnama SH MH dikabarkan sudah mulai membaik. Bahkan, suami dari Ika Siti Rahmatika SE itu, dikatakan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Perolehan kursi legislatif daerah di Dapil 3 Kuningan, diprediksi menempatkan PKB sebagai penguasa di dapil neraka tersebut. PKB, diprediksi bisa mengantarkan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Hj Lin Yulyanti, Caleg PAN untuk DPRD Kabupaten Kuningan dapil 2, mengkalim bahwa pihaknya, sementara ini sudah mengantongi 6.040 suara. Angka...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Lima pimpinan fraksi DPRD Kuningan, Selasa (28/11/2023) malam, bertemu dengan Bupati H Acep Purnama. Lokasinya di Kafe 39 Ciawigebang. Pertemuan tersebut...

Government

KUNINGAN (MASS) – Komisi 1 DPRD Kabupaten Kuningan diminta memeriksa tim Baperjakat (Badan Pertimbaban Jabatan dan Kepangkatan) terkait mutasi yang digelar. Hal itu, diutarakan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – DPRD merupakan salah satu pilar utama demokrasi.  DPRD adalah lembaga terhormat yang “dihuni” terbatas hanya oleh beberapa elite saja yaitu orang...

Politics

KUNINGAN (MASS) – DPRD Kabupaten Kuningan mengagendakan reses pekan ini mulai 13-18 April 2023, menjelang berakhirnya bulan Ramadhan. Reses sendiri, merupakan agenda para anggota...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya menetapkan Badan Kehormatan (BK), Rapat Internal DPRD Kabupaten Kuningan, Rabu (12/4/2023), dilanjutkan menetapkan formasi AKD (Alat Kelengkapan DPRD) lainnya....

Politics

KUNINGAN (MASS) – Kocok ulang Alat Kelengakapan DPRD (AKD) Kabupaten Kuningan, akhirnya resmi dilakukan dengan Rapat Paripurna Internal DPRD, Rabu (12/4/2023) siang. Rapat Penyampaian...

Government

KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH dan Ika Siti Rahmatika SE bersama keluarga berangkat umroh pada Jumat (23/9/2022) kemarin. Acep,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Kabupaten Kuningan Fraksi PKS, melakukan aksi membentangkan tulisan menolak BBM dalam Rapat Paripurna di gedung dewan pada Kamis (15/9/2022)...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Gedung DPRD Kabupaten Kuningan, nampak dipenuhi karangan bunga berisikan ucapan selamat. Bahkan salah satunya datang dari gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Selasa (19/4/2022) siang tadi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuningan menyerahkan surat jawaban beserta berkas pendukung PAW anggota dewan, ke pimpinan...

Government

KUNINGAN (MASS) – Pimpinan dan anggota DPRD, ikut lesehan di pinggir jalan saat menerima sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kuningan melakukan aksi...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ricuh yang berawal dari debat alot terjadi pada saat rapat paripurna mengenai pembahasan perombakan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Kabupaten...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pada Rapat Paripurna Internal DPRD tentang usulan perubahan pimpinan dan alat kelengkapan DPRD (AKD) Kabupaten Kuningan, Rabu (6/4/2022) siang, jadi sorotan...

Education

KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan terlihat datang melakukan aksi ke gedung DPRD Kuningan, Selasa (29/3/2022) sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam aksi...

Education

KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan terlihat menyambangi gedung DPRD Kuningan pada Jumat (25/3/2022) siang. Ketua Umum...

Government

KUNINGAN (MASS)- Masalah sampah menjadi perhatian serius Bupati Kuningan sehingga beruapaya mencari solusi. Salah satunya dibangunnya TPS di tiap desa. Kamis (10/2/2022) bertempat di...

Headline

KUNINGAN (MASS)- Kabar duka datang dari RS Hasna Medika Kuningan, mantan Ketua IPSI (Ikatan Pencat Silat Indonesia) Kabupaten Kuningan H Nana Sunardi MSi berpulang...

Government

KUNINGAN (MASS)- Kelangkan minyak goreng di pasaran baik itu di pasar tradssional maupun pasar modern membuat masyarakat  menjerit. Bukan hanya konsumen tapi juga penjual...

Headline

KUNINGAN (MASS)- Selasa (8/2/2022) siang warga Kuningan dikejutakan dengan kabar adanya macan berkeliaran di kebun warga. Macan itu ditemukan wargan di kebun di Dusun...

Headline

KUNINGAN (MASS)- Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti menyebutkan, hasil alanisis sementara yang dilakukan oleh pihaknya terkait serangan kera di Desa Karangtawang Kecamatan Kuningan...

Business

NUSAHERANG (MASS) – Namanya Maman, tapi lebih akrab disapa dengan sebutan nama belakang yang sesuai profesinya sebagai pengrajin sepatu handmade, ‘Maman Sepatu’. Usianya kini...

Government

KUNINGAN (MASS)- Perhatian kepada mantan naripidana teroris yang sudah insyaf dari pemerintah sangat besar. Sebagai bukti Ruswandi  warga Desa Susukan Kecamatan Cipicung mendapatkan bantuan...

Religious

KUNINGAN (MASS)- 🗓Selasa, 29 Jumadil Akhir 1443 H / 1 Februari 2022 M 🍂🌻 Hikmah Hari Ini🌻🍂 📚قَال ابنُ القَيِّم رَحِمَهُ اللَّهلا تَصِحُّ لَكَ...

Advertisement
Exit mobile version