KUNINGAN (Mass) – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kuningan beserta para alumninya yang tergabung didalam Korps Alumni HMI (KAHMI) Kuningan, mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutannya tidak direalisasi. Pernyataan ini langsung disampaikan Ketua HMI Kuningan, Tomi Mustopa Skep usai secara resmi menyerahkan berkas pelaporan terhadap Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang ke Mapolres Kuningan, Senin (9/5).
Aksi tersebut merupakan buntut dari kecaman para aktivis HMI karena pernyataan yang dilontarkan Saut Sitomurang dinilai telah menghina dan melecehkan lembaga HMI seluruh Indonesia. Tak hanya ke Mapolres Kuningan, HMI beserta KAHMI Kuningan juga menyambangi kantor DPRD Kabupaten Kuningan dan Makodim 0615 Kuningan, saat setelah melakukan orasi perlawanan di Bundaran Cijoho Kuningan.
“Jika tuntutan kami tidak dilaksanakan, maka kami akan melakukan aksi serupa yang lebih besar. Kita justru akan aksi dengan massa yang lebih besar,” tegas Tomi didampingi sekretarisnya, Arip SA.
Menurutnya, apabila tuntutan yang diinginkan para aktivis HMI ini tidak diakomodir, maka seluruh aktivis HMI akan melakukan aksi yang lebih besar, jika perlu bakal menyambangi langsung gedung KPK di Jakarta.
“Saat ini, kita dari seluruh kader HMI Kuningan baik dari Uniku, STIKKU, Unisa serta kampus lainnya, sengaja mendatangi tiga instansi yakni Polres untuk mengadukan perbuatan tidak menyenangkan Saut Situmorang sebagai wakil ketua KPK, lalu ke DPRD memberikan surat tembusan agar bisa mengawal tuntutan kami, kemudian terakhir ke Makodim 0615 Kuningan dalam rangka pengawalan terhadap surat tuntutan kami,” ungkapnya.
Sementara Sekretaris Presidium KAHMI Kuningan, Heri Purnama MPd yang kebetulan langsung terjun mendampingi para aktivis HMI lainnya mengaku, gerakan yang dilakukan merupakan dukungan penuh para alumni HMI khususnya KAHMI Kuningan terhadap gerakan HMI seluruh nusantara.
“Saya sebagai sekretaris presidium KAHMI bukan hanya sebatas dorongan moral, tapi saya memberikan dorongan fisik, saya datang pada setiap aksi-aksi adik-adik HMI, dan ketemu dengan polresnya. Jadi, kalau saya hanya dukungan moral, istilahnya hanya mensuport saja, tapi saya turun tangan sebagai sekretaris umum presidium KAHMI daerah,” tegasnya.
Menurutnya, hal yang dilakukan merupakan bentuk apresiasi dari para alumni terhadap gerakan yang dilakukan HMI Kuningan. Bahkan, dari seluruh Polres yang ada di Indonesia itu diberikan laporan tertulis oleh HMI dan KAHMI, untuk kemudian diberikan tembusan ke Polda dilanjutkan tembusan ke Mabes Polri.
“Jadi, yang melapor itu seluruh cabang yang ada di cabang kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hari ini senin semuanya serentak, termasuk KAHMI nya juga. Sehingga, tidak ada alasan jika Mabes Polri tidak melakukan pengusutan, kan tugas Polri adalah menyampaikan atau menjalankan apa yang kita minta, jika tidak maka ini akan menjadi pergerakan nasional. Jika tidak ditanggapi dalam satu minggu, maka akan ada pergerakan nasional di pusat,” pungkasnya. (andri)