KUNINGAN (MASS) – Divisi Humas dan Dakwah Yayasan Husnul Khotimah Kuningan menggelar konsolidasi tata kelola akun resmi media sosial pesantren.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Humas dan Dakwah, KH. Imam Nur Suharno, M.Pd., Kepala MTs Husnul Khotimah 1, KH. Elfa Robi, Lc., M.Pd., Kepala MTs Husnul Khotimah 2, Ust. Ayip Miftahuddin, S.Pd., Kepala Unit Pembinaan Putra, Ust. Latipudin, S.Psi., Ketua LPMI STISHK, Ust. Eka, S.S., M.Ed. serta para pengelola media dari setiap unit pendidikan dan pembinaan.
Dalam sambutannya, Imam Nur Suharno menekankan bahwa era digital saat ini menuntut pesantren untuk hadir secara aktif dan strategis di ruang media. Dakwah tidak hanya disampaikan di atas mimbar, tetapi juga melalui media sosial.
Kiai Imam menyebutnya sebagai bagian dari jihad media, sebuah perjuangan modern yang harus dihadapi dengan kesungguhan, strategi, dan kualitas terbaik.
Menurutnya, media sosial ibarat sebuah pintu besar yang akan menampilkan kebaikan Husnul Khotimah kepada masyarakat luas, sementara pintu-pintu lainnya, seperti MA, MTs, Pembinaan, STISHK, HK2, dan Bahasa, berfungsi sebagai pendukung yang memperkaya wajah pesantren di hadapan publik.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Kepala Urusan Humas dan Media, Ust. Afriadi, S.Pi. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan tentang pentingnya konsolidasi tata kelola akun agar setiap unit dapat berjalan harmonis dan searah dengan visi besar pesantren.
Ia menegaskan bahwa akun pusat menjadi representasi utama citra resmi Husnul Khotimah. Sementara akun-akun unit berperan memperkuat dengan konten yang lebih dekat pada aktivitas harian, suasana belajar, dan dinamika masing-masing bidang. Dengan pola ini, media sosial pesantren diharapkan tidak hanya menjadi sarana informasi, tetapi juga media dakwah yang inspiratif dan terpercaya.
Sedangkan Ust. Firman, S.Kom. mengingatkan tentang branding HK. Menurutnya branding HK secara visual dimulai dari penggunaan warna biru dan warna hijau yang konsisten pada desain, karena penggunaan warna yang konsisten tersebut akan menjadi salah satu patokan costumer untuk mengingat brand tersebut.
Suasana semakin hidup ketika para peserta memberikan masukan dan berdiskusi tentang berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk memperkuat media pesantren. Ide-ide yang muncul mencerminkan semangat bersama untuk membangun sistem komunikasi yang lebih profesional, modern, dan berdampak luas.
Melalui konsolidasi ini, Divisi Humas dan Dakwah berharap pengelolaan media sosial Pesantren Husnul Khotimah semakin solid, terarah, dan menjadi salah satu pintu utama dalam menyebarkan kebaikan serta nilai-nilai dakwah dan tarbiyah kepada masyarakat. (didin)