KUNINGAN (MASS) – Wacana pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Cirebon, Kuningan, hingga Tasikmalaya memang sudah lama terdengar. Tak sedikit masyarakat yang menaruh harapan besar pada proyek ini, yang diyakini mampu memangkas waktu tempuh antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi lintas kabupaten. Namun, banyak juga yang bertanya-tanya, apakah proyek ini nyata, atau sekadar wacana belaka?
Menurut Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Kuningan, Tedyy Sukmajayadi, rencana jalan tol Cirebon–Kuningan–Tasik (CKT) masih berada dalam tahap indikasi perencanaan jangka panjang dari pemerintah pusat.
“Data awalnya sudah disampaikan oleh Kementerian PUPR. Tapi statusnya masih sebatas indikasi trase, belum tahap final perencanaan,” ujarnya dalam podcast Kuningan Mass, Sabtu (19/4/2025).
Tedyy menjelaskan, trase yang diusulkan terbagi dalam dua segmen. Pertama, Cirebon ke Kuningan sepanjang 28 km, yang masuk dalam indikasi penanganan periode 2030–2034. Kedua, segmen Kuningan ke Tasikmalaya sepanjang 58 km yang direncanakan pada 2035–2039. Titik-titik trase tersebut dirancang berdasarkan kajian topografi dan kebutuhan lalu lintas regional.
“Perlu digarisbawahi bahwa trase ini bukan berarti akan langsung dibangun. Pemerintah pusat butuh dokumen pendukung dari daerah, yakni Rencum (Rencana Umum Jaringan Jalan),” jelasnya.
Ia menyebutkan, pemerintah Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon sudah mulai menjajaki kerja sama penyusunan dokumen rencum tersebut. Bahkan sempat ada pertemuan antara almarhum Bupati Acep Purnama dan Bupati Cirebon Imron Rosadi di Pendopo Cirebon untuk membahas hal itu.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan seperti ancaman terhadap mata air Gunung Ciremai, Ia menegaskan, semua rencana pembangunan tol harus melalui kajian AMDAL secara menyeluruh.
“Tidak ada proyek tol yang bisa lolos tanpa kajian lingkungan. Dan masyarakat punya hak untuk memberikan masukan dalam prosesnya,” katanya.
Tedi juga mengingatkan, agar masyarakat tidak terlalu cepat menyimpulkan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi keliru. Jalan tol CKT merupakan peluang jangka panjang, dan saat ini langkah awalnya adalah konsolidasi dokumen dan dukungan lintas daerah.
“Ini baru tahap indikasi. Kalau tidak ada keseriusan dari pemerintah daerah untuk mengusulkan, jangan harap pusat akan turun tangan. Semua butuh proses dan dokumen pendukung yang matang,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya tonton di sini :
