KUNINGAN (MASS) – Gagal bayar Pemda Kabupaten Kuningan dianggap polemik yang sempat hilang ditelan kepentingan, dan muncul kembali karena ada kepentingan Pilkada. Pernyataan menohok itulah yang disampaikan Sekertaris PMII Kuningan, Manarul Hidayat.
“Sangat disayangkan sekali dalam momen Pilkada, isu ini malah muncul kembali, dan beberapa tokoh sudah menanggapi. Yang harus sangat digaris bawahi bahwa sekarang bukan saatnya lagi untuk saling menyalahkan siapa pelakunya, tapi sekarang mau dari pihak manapun dan siapapun harus lebih fokus pada penyelesaian masalah tersebut,“ ujarnya, Jumat (25/10/2024).
Dalam menyikapi saling lemparnya tuduhan aktor dalam hal gagal bayar tersebut, ia mengungkapkan ini menjadi keresahan di kalangan masyarakat, karena hal tersebut seperti mencerminkan ketidak professionalan mereka dan lebih condong ke kanak-kanakan.
“Gagal bayar ini seharusnya menjadi bentuk evaluasi untuk eksekutif maupun legislatif. Jangan sampai kejadian ini sampai terulang kembali, dan bagaimana masalah ini bisa teratasi dan terselesaikan, jika sekarang saja malah saling lembar tanggung jawab dan malah seperti mengkambing hitamkan orang yang sudah tiada. Mau sampai kapan gagal bayar ini dipelihara?” imbuhnya.
Melihat saling lemparnya tuduhan mengenai gagal bayar ini, Manarul mempertanyakan apakah mereka sedang menutupi kesalahannya ? Jika dari mereka tidak terlibat atau bersalah dalam hal tersebut. Ia mempertanyakan, kenapa mereka saling serang seakan akan mereka sedang panik dan ingin terus menutupi kesalahannya.
Simpelnya Ketika mereka bukan dari bagian yang menciptakan kegagalan ini, kenapa mereka harus membuang buang energi untuk saling menyalahkan? Seharusnya mereka tenang tanpa ada kepanikan dan merancang bagaimana mengatasi gagal bayar ini,” kata Manarul.
“Persoalan gagal bayar ini tidak akan selesai selesai, kalau elit pemerintahan saja saling lempar tanggung jawab, Mengatasi gagal bayar 490 M lebih ini tidak akan cukup dengan omon-omon belaka. Mengatasi ini tidak cukup dengan masa 1 periode bupati dan wakil bupati, itupun jika mereka benar dalam mengatasinya. Lalu Bagaimana kalo hanya dengan omon omon saja? Bukannya mengatasi masalah tersebut tapi malah menambah angka gagal bayar itu sendiri?,” imbuhnya lagi.
Terakhir, Manarul juga menyitir istilah sepintar-pintar tupai melompat pasti akan jatuh juga dan sepintar pintar orang menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya.
“Milik siapakah gagal bayar ini? Entahlah, biarkan masa depan yang menjawab dan mereka yang sedang saling tuduh tanggung jawab,“ tuturnya di akhir. (eki)