KUNINGAN (MASS)- Apa yang dinantian para orang tua dan siswa akhirnya keluar juga yakni izin sekolah. Proses KBM tatap muka diperbolehkan. Hal ini setelah Bupati Acep Purnama mengeluarkan perbup terbaru.
Ini tentu kabar baik bagi para orang tua dan siswa yang sudah jenuh dengan sistem pembelajaran sistem daring atau home visit. Proses KBM dirumah sudah terjadi sejak Maret.
“Perbup 59 ini berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni tanggal 30 Juli,” ujar Juru Bicara Criris Center Agus Mauludin Sabtu (1/8/2020).
Mengenai pelaksanana proses pembelajaran lanjut dia, adalah SOPnya diatur Dinas Pendidikan seperti diatur pasal 5 ayat 1 dan 2.
Terpisah, Kadisdikbud Kuningan Drs H Uca Somantri MSi mengatakan, satuan pendidikan wajib mengajukan surat permohonan ke dinas kaitan rencana tatap muka.
Sementara, pangamatan kuninganmass.com dari Perbup 59 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perbup 47 tentang Pelaksanaan AKB dalam rangka Penanganan Corona Virus disease 2019 cukup menarik.
Berikut point menarik di pasal 5 poin 2 hurup e yakni agar para siewa/siswi membawa bekal makanan sendiri yang dibawa dari rumah. Selebihnya penerapan protokol kesehatan.(agus)
Berikut Poin dari Pasal 5 Perbup 59
Bagian Kedua
Pelaksanaan Pembelajaran
di Sekolah dan/atau Institusi Pendidikan Formal Non Formal
Pasal 5
(1)Dalam rangka pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru, penanggung jawab seicolah dan institusi pendidikan Formal
dan Non formal lainnya wajib:
a.Sistem pembelajaran sekolah dilakukan secara tatap muka dengan persetujuan dari orang tua siswa;
b.Standar Operasional Prosedur (SOP) pembelajaran secara tatap muka ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan;
e.memastikan proses pembelajaran tetap berjalan dan terpenuhinya hak peserta didik dalam mendapatkan pendidikan dengan memperhatikan protokol kesehatan;
d.melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 di lokasi dan lingkungan sekolah dan/atau institusi pendidikan formal dan non formal lainnya;
e.melaksanakan anjuran cuci tangan dengan sabun dan/atau pembersih tangan (hand sanitizer termasuk menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mudah diakkses oleh setiap orang; dan
f.menjaga pendidikan lainnya memperhatikkan kemampuan sekolah dan keamanan sekolah dan/atau institusi
(2)Upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 di lokasi dan lingikungan sekolah dan/atau institusi pendidikan
formal dan non formal lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan cara:
a.membersihkan dan melakukan disinfeksi sarana dan prasarana
sekolah secara berkala terutama handle pintu dan tangga, tombol lift, peralatan yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainnya;
b.menjaga kualitas udara di dalam ruangan dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan dan pembersihan filter air conditioner,
c.melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap gerbang masuk;
d.menerapkan physical distancing/jaga jarak;
e.agar para siewa/siswi membawa bekal makanan sendiri yang dibawa dari rumah;
f.membatasi jumlah orang yang masuk dalam lit,
g.mengatur penggunaan tangga untuk naik dan turun;
h.mengatur tempat duduk agar berjarak 1 (satu) meter di ruang kelas, kantin, dan saat istirahat; dan
i.menerapkan protokol pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
3) Penanggung jawab sekolnh dan institusi pendidikan formal dan non formal lainnya yang tidak melakcsanakan kewajiban sebagaimana dimaku administratif pada ayat (1) an ayat (2) dikenai sanksi administrasi
berupa:
a.teguran lisan;
b.teguran tertulis:
c.pemberhentian semenatara kegiatan
d.pemberhentian tetap kegiatan dan /atau
e.pencabutan izin.
