KUNINGAN (MASS) – Komjen Pol (Purn) Dr Drs H Mochamad Irawan SH MM MH atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule, dikabarkan maju sebagai Caleg (Partai Gerindra) untuk DPR-RI Dapil Jabar X yang meliputi Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
Kabar tersebut, muncul kembali setelah sebelumnya sempat dikabarkan bakal fokus sebagai tim pemenangan Capres Prabowo Subianto di Jawa Barat.
Informasi tersebut, mencuat lagi setelah adanya Surat Permohonan dari para Ketua DPC Gerindra di Jabar X (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran), agar Iwan Bule maju sebagai Caleg.
Dalam surat permohonan tersebut, nampak keempat Ketua DPC membubuhkan tandatangan dan cap setiap DPC. Surat itu ditujukan kepasa Ketua Harian DPP Gerindra Prof Dr Ir H Sufmi Dasco Ahmad SH MH.
Sebelumnya, Caleg Partai Gerindra Dapil Jabar X yang disebut-sebut sebagai Caleg kuat adalah tokoh pengusaha Kuningan, H Rokhmat Ardiyan. Ia bahkan sempat dikabarkan dapat nomor urut 1 untuk dapil tersebut.
Alasan mendorong Iwan Bule, setidaknya ada 8 poin yang salah satunya, menyangka Caleg yang ada saat ini, terkesan berjuang sendiri dan malah merangkul partai lain. Bahkan, dianggap tidak memperjuangkan Prabowo.
Berikut 8 poin yang tercantum dalam surat:
- Kehadiran Bapak Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Irawan, S.H., M.M., M.H. akan mendongkrak suara Partai Gerindra di Dapil X Jabar, karena sudah memiliki elektabilitas dan popularitas yang tertinggi karena beliau pun adalah tokoh Nasional dan menjadi panutan untuk masyarakat dapil X Jabar.
- Bapak Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Irawan, S.H., M.M., M.H. akan menjadi motor penggerak perjuangan Partai Gerindra termasuk akan menguatkan serta meyakinkan warga masyarakat Dapil X Jabar dalam mendukung Pak Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
- Kehadiran Bapak Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Irawan, S.H., M.M., M.H. yang merupakan putra asli atau pituin Kuningan, akan menjadi magnet daya tarik orang memilih Prabowo Subianto sekaligus akan meruntuhkan suara Anies Baswedan, walaupun dia juga salah satu pituin Kabupaten Kuningan yang menjadi
bakal Capres 2024. - Kami yakin, dengan mesin partai yang ada saat ini ditambah lagi dengan kahadiran Bapak Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Irawan, S.H., M.M., M.H. bisa menjadi DAYA JUANG untuk Partai Gerindra meraup suara lebih, sekaligus menguatkan pilihan masyarakat memilih Bapak Prabowo Subianto di Pilpres 2024, karena beliau adalah pituin atau putra daerah asli Kuningan yang juga merupakan salah satu tokoh Nasional yang akan akan menjadi magnet untuk warga masyarakat Dapil X Jabar memenangkan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.
- Dengan kehadiran tokoh Nasional dan punya nama besar seperti Bapak Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Irawan, S.H., M.M., M.H., kami yakin mesin Partai Gerindra akan semakin kencang bergerak, bahu-membahu untuk mengajak pemilihpemilih baru agar memberikan dukungan kepada Calon Presiden kita Pak Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.
- Berkaca pada hasil survey nasional dan survey lokal yang terakhir setelah munculnya Daftar Calon Sementara (DCS) Caleg DPR RI Dapil X Jabar, ternyata kehadiran namanama yang didaftarkan sebelumnya tak mampu mendongkrak suara partai apalagi suara Capres Kita Prabowo Subianto. Hasil Survei Capres terakhir, posisi Pak
Prabowo Subianto di posisi kedua di bawah Anies Baswedan, sedangkan untuk Survei Partai ada di posisi ketiga. - Pergerakan Caleg DPR RI yang ada di Daftar Calon Sementara (DCS) saat ini belum merangkul jajaran struktural DPC, PAC dan Ranting serta seluruh sayap partai hingga para Caleg Kabupaten/Kota.
- Caleg DPR RI yang sekarang terdaftar di Daftar Calon Sementara (DCS) bahkan terkesan berjuang sendiri dan malah merangkul partai lain. Terbukti, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra di Daftar Calon Sementara (DCS) memasang baliho tidak menggunakan atribut Partai Gerinda bahkan tidak memasang foto Pak Prabowo Subianto yang kita calonkan menjadi Presiden RI ke-8 tahun 2024.
Kuninganmass mengkonfirmasi dorongan terhadap Iwan Bule tersebut kepada salah satu Ketua DPC Partai Gerindra, H Dede Ismail (Ketu DPC Kuningan).
“(Iwan Bule nyaleg pak?) Waduh teu apal atuh etamah urusan pusat (kurang tahu, itumah urusan pengurus pusat). Emang keluar DCT na? Gosip meren,” jawab Deis, sapaan akrabnya, Jumat (6/10/2023) sore kemarin.
Meski menjawab demikian, Deis mengaku secara pribadi akan bersyukur jika semakin banyak ketokohan yang maju di Dapil X Jabar. Mengingat, target Gerindra kan bisa menang Pilpres di Kuningan.
“(Soal Surat permohonan?) Geuning nyampe? Ya kalau saya, ya urusan DPR RI mah urusan pusat. Terus kan kita targetnya menang Pak Prabowo di Kuningan, apalagi ada Capres lahir di Kuningan. Hasil survey Jamparing di Kunungan kita (menang sebagai) nomer 2, Prabowo 26 persen,” ujarnya.
Memikirkan hasil kurang itulah, ia sebagai Ketua DPC berharap ada nutrisi baru, memperkuat supaya Kuningan tidak kalah. Apalagi, sosok Iwan Bule sendiri merupakan orang Kuningan.
“(Jadi Ibul nyaleg?) Ya gak tau kalo kesananya. Kan yang memberikan persyaratan administrasi kan pusat bukan kita,” jelasnya.
Soal surat permohonan 4 DPC, Deis mengaku itu adalah hak para ketua DPC partai. Ia menekankan, orang nomer 1 di Partai Gerindra Kuningan adalah dirinya. Dan ia mengaku harus memikirkan bagaimana Pilpres menang.
“Kan gak ada kalimat yang menyebut apapun (dalam surat permohonan tersebut). Kita takut Pilpresnya kalah,” imbuhnya.
Ia ditanya soal nomor urut caleg yang katanya berubah pasca Iwan Bule kembali masuk radar. Apakah benar Iwan Bule jadi nomer satu dan menggeser Ardiyan ke nomer 4? Deis kembali menjawab normatif.
“Duka etamah urusan pusat, nomer DCTna ge teu acan (belum) kaluar. Lah ai nomermah semua sama pak, kan sekarang mah suara terbanyak,” ujarnya sembari mencontohkan anaknya yang jadi caleg DPRD Kuningan nomer urut 2.
Kembali soal Iwan Bule nyaleg, Deis mengaku itu sudah jadi hal lumrah di Partainya. Semua calon kepala daerah (Gubernur, Bupati ataupun Walikota), harus mencalonkan diri terlebih dahulu sebagai Caleg.
Karena, lanjutnya, hal itu bisa mendongkrak suara partai, sembari menunjukkan loyalitas dan royalitas. Karena, nantinya kan harus mengundurkan diri saat maju Pilkada.
Ketika ditanya bagaimana nasib H Ardiyan, Dede Ismail menegaskan masalah itu ranah pusat. Untuk Caleg DPR RI, daftarnya pun ke pusat. “Disetujui nomer kan urusan pusat, bukan daerah,” tegasnya lagi. (eki/deden)