KUNINGAN (MASS)- Permainan tradisional anak-anak saat ini jarang dimainkan, bahkan sudah mulai ditinggalkan. Anak-anak zaman sekarang cenderung lebih memilih permainan modern, seperti play station dan gadget. Padahal dalam permainan tradisional tersimpan makna persatuan dan kebersamaan.
Agar anak-anak zaman now mengenail permainan tradisional Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Acep Purnama, pada acara Monev program P2WKSS di Desa Gunung Karung Kecamatan Luragung mencoba beberapa permainan tradisional. Permainan tradisonal itu adalah engklek dan Boy-boyan.
Ia tidak sendiri tapi bersama puluhan anak-anak disela-sela kegiatan Program P2WKSS d. Hj Ika juga ditemani oleh Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinsosnaker PP dan PA Hj Iin Hartini MSi dan juga para pengurus PKK Kabupaten Kuningan.
Istri Bupati Kuningan sekaligus Bunda PAUD tampak larut dan menikmati beragam permainan tradisional yang sudah banyak di tinggalkan oleh anak-anak. Perkembangan teknologi yang pesat, juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan permainan sederhana tersebut tak lagi menjadi permainan favorit anak zaman sekarang.
Maka dari itu, Ia mengajak kepada seluruh masyarakat kuningan untuk kembali memelihara dan merawat budaya yang sudah sejak lama ada. Banyak orang mulai melupakan atau bahkan tak mengetahui ragam permainan ini. Padahal permainan tradisional itu mudah, murah, sederhana, bikin senang karena memancing tawa, dan tubuh lebih sehat karena bergerak.
“Selain menyehatkan, mengenalkan kembali permainan tradisional merupakan cara melestarikan budaya. Fokusnya ingin mengedukasi masyarakat, membangun kesadaran mereka untuk olah tubuh. Karena seringkali kesibukan bekerja setiap hari membuat banyak orang usia produktif tak sempat melakukan olah tubuh,” ujarnya.
Atas dedikasinya mengenalkan dan melestarikan budaya, Hj Ika Acep Purnama diganjar penghargaan sebagai “Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Mitra Terbaik Inovator Pelestari Budaya Permainan Tradisional Anak”. Diharapkan dengan adanya ajakan ini maka anak-anak kembali memainkan pramainan tradisional.
“Contoh yang baik dan berharap anak-anak kembali menggeluti permainan tradisional. Banyak maanfaat dan makna yang terkandung dari permainan tradiosional,” ujar Hj Iin menimpali. (agus)