KUNINGAN (MASS) – Kata Islam secara harfiah berarti “berserah diri” berserah kepada kehendak Allah SWT. Dengan demikian muslim adalah seseorang yang secara sadar dan sepenuh hati menyerahkan hidupnya untuk mengikuti aturan, perintah, dan nilai-nilai yang telah Allah tetapkan.
Di dalam Islam, iman, amal, dan akhlak adalah satu kesatuan. Tidak cukup hanya mengaku “Muslim” , iman harus tercermin dalam perbuatan nyata seperti ketaatan, kebaikan, kejujuran dan yang lainnya
Kita dilahirkan di keluarga muslim dan otomatis menganggap diri kita ini muslim. Namun keislaman yang sejati bukan sekadar warisan dari orang tua. Al-Quran berkali-kali menyeru manusia untuk menggunakan akal mereka untuk memahami, dan memilih jalan iman dengan kesadaran penuh.
Sebagiamana firman Allah:
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al-Baqarah: 256)
Artinya, menjadi muslim bukan hanya tentang asal-usul, tetapi tentang kesadaran diri dalam menjalani ajaran Islam secara utuh dan ikhlas.
Namun, pada faktanya istilah “Islam KTP” atau Islam Identitas nampaknya menjadi fenomena yang selalu aktual di setiap masa yang senantiasa bisa kita saksikan di setiap waktu terutama di waktu shalat lima waktu, di setiap bulan Ramadhan, di disetiap moment adanya kewajiban syar’i, maupun pada moment-moment yang membutuhkan pilihan untuk meninggalkan atau melakukan. Bahkan di zaman sekarang ini fenomena tersebut sangat menyedihkan dan memalukan, terutama di bulan ramadhan.
Jika zaman dulu orang Islam yang tidak berpuasa masih memiliki rasa malu dan bersembunyi ketika makan dan minum di siang hari. Mereka ini masih sulit kita temukan, kalaupun kita temukan mereka di warung hanya kelihatan kakinya, namun sekarang ini budaya itu sudah sangat jauh bergeser, mereka yang tidak berpuasa tanpa udzur sudah sangat mudah kita temukan bertebaran, mereka tidak hanya menampakkan kakinya, tetapi sudah sangat berani dan tidak malu lagi menampakkan mukanya di warung-warung, restoran maupun di rumah makan lainnya.
Oleh karena itu, mari kita sama-sama bertaubat kepada Allah SWT jika pernah terlintas dalam diri kita bahwa islam itu hanya identitas. Sehingga islam bukan sekedar nama di KTP dan bisa memaknai nya dengan penuh kesadaran, penghayatan, dan pengamalan
Oleh : Aida Qurrotul Aini (Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah Kuningan)
