KUNINGAN (MASS) – Hari ini, Kamis (27/10/2022) pagi, Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan SE MA, nampak menyambangi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan.
Kedatangan Dandim ke Disnakertrans ini, ternyata membahas beberapa hal, termasuk soal pengangguran di Kabupaten Kuningan yang cukup tinggi, ke-5 di Jawa Barat.
“Ini sering menjadi pembahasan yang menarik dengan disnakertrans perihal pengangguran di Kuningan, merupakan daerah pengangguran tertinggi ke 5 di Jawa Barat,” ujar Letkol Inf Bambang.
Dandim Kuningan itu menjelaskan, dirinya melihat prospek dari kondisi saat ini bisa bergeser. Menurutnya, pemerintah daerah sudah membuka peluang investasi.
“Saya melihat prospek itu mungkin akan tergeser sedikit karena pemda sudah membuka peluang investasi untuk mendirikan perusahaan atau pabrik-pabrik. Ini bagus untuk menghilangkan image Kuningan sebagai pengangguran terbesar ke 5 Jawa Barat,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Dandim, dirinya berharap besar pada pabrik yang akan buka di Kabupaten Kuningan. Bahkan, Letkol Inf Bambang Kurniawan menyebut secara khusus salah satu pabrik yang akan segera berdiri.
“Saya berharapx karena sekarang sedang ada PT yang sedang berdiri, PT Josua, bergerak di bidang Garment itu membutuhkan tenaga kerja 4000. Kalo semua bisa terserap warga Kuningan, bisa meninggalkan status pengangguran tertinggi,” sebutnya.
Hal itu, ka Dandim, merupakan implementasi setelah rapat dengan KSAD di Kodam. Dan salah satu penekanannya, membantu masyarakat disekeliling yang sedang kesulitan. Dalam hal ini, mungkin kesulitannya akibat tidak ada pekerjaan.
“Tujuan kunjungan dandim ke disnakertrans mungkin masyarakat bisa terbuka hatinya untuk mendaftar sehingga bisa bekerja di PT Josua. Kami menyampaikan kepada para babinsa untuk melihat keadaan desa binaannya. Dan mensosialisasikan bahwa ada pembukaan lowongan kerja di PT Josua. Kodim hanya membantu pemerintah dan masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sementara, Kepala Diisnakertrans Kabupaten Kuningan Dr Elon Carlan mengatakan, pihaknya sudah menjalin kemitraan dengan Kodim sejak lama.
Hal itu, kata Elon, bertujuan untuk edukasi kepada masyarakat. Dikatakanya, Kodim mempunyai pasukan babinsa yang yakin akan melakukan hal yang obyektif memberikan penjelasan kepada masyrakat.
“Maka saya pandang kerjasama dengan Dandim itu merupakan hal yang strategis, cepat, tepat dan akurat,” ucap Elon.
Saat ini, lanjut Kadis, yang dibutuhkan oleh disnaker adalah edukasi kepada masyarakat. Edukasi, agar masyarakat tumbuh kemauan memanfaatkan kesempatan.
“Karena setiap lowongan kerja yang kami buka dan kami informasikan ternyata minim pelamar. Dan sekarang, PT Josua sebenernya butuh 6019 orang dengan kurang lebih 20 formasi. Operasi yang paling besar itu yaitu di operator jahit, 4000 pekerja. Dan sekarang yang sudah menjadi calon karyawan hanya baru 300an,” imbuhnya.
Maka, dilakukan kerjasama dengan Dandim lewat pasukan babinsa di desa-desa itu, bisa mengedukasi masyarakat. Menjahit itu, kata Elon, bukan hina, bukan rendahan tapi menjahit itu punya karir.
“Setelah pertemuan dengan Manajer PT Josua, (perusahaan) akan meminjam seluruh ruangan yang ada di Disnaker untuk pelatihan pola magang langsung dari pabrik, akan dimulai Januari. Mesin akan (datang) dipercepat, semua pembiayaan ditanggung mereka. Disnaker hanya menyediakan tempat,” tuturnya. (eki/ryan)