KUNINGAN (Mass) – Selain dihuni napi narkoba dan krimninal, Lapas Kelas IIA Kuningan juga diisi napi kasus korupsi dan teroris.
Untuk napi kasus korupsi hingga saat ini hanya ada satu orang. Pasalnya, baru tahun ini Lapas ditiap daerah menangani napi korupsi. Begitu juga napi teroris ada dua orang.
Untuk napi teroris hingga saat ini sudah menangani tiga napi. Satu napi pada tanggal 8 Maret 2017 sudah dipindah ke Pusat Deradikalisasi Lapas Khusus Kelas II B Sentul Bogor.
Pemindahan napi teroris bernama Sukardi (42) karena dinilai sudah “sadar”. Penanganan yang dilakukan oleh Lapas Kuningan berhasil maka dikirim satu orang lagi sehingga saat ini masih ada dua orang.
“Dua orang ini pada HUT RI mendapatkan remisi sesuai dengan tingkatnya. Selama ini mereka berdua menujukan hal yang positif sehingga bisa berbaur dengan napi yang lainnya,” ucap Kalapas Kuningan Gumelar BC IP SH kepada kuninganmass.com usai upacara HUR RI dan pemberian remisi, Kamis (17/8).
Gumelar mengatakan, ada fatktor yang membuat mereka insyaf yakni adanya Pesantren Lapas. Pesantren Lapas yang sudah berdiri kurang lebih dua tahun ini memberikan dampak positif terhadap pemahaman agama mereka.
Pemahahan mereka yang selah selama ini disadarkan oleh para pengasuh ponpes yang berasal dari para kiayi yang ada di Kuningan. Bukan hanya napi teroris, korupsi yang sadar para napi kasus narkoba dan kriminal juga ikut terbawa kembali ke jalan yang benar.
“Kuningan beruntung punya pesantren lapas. Pasalnya, di Jabar hanya ada dua yakni di Kabupaten Ciajur dan Kuningan. Ini berkat komitmen dari Pemerintah Kuningan , MUI dan Lapas,” ucap Gumelar yang mengaku pasca ada pesantrena lapas banyak yang melakuka studi banding.
Sekedar informasi total penghuni lapas sebanyak 398 orang. Mereka terdiri dari 340 naripidana dan 58 orang tahanan. Sedangkan yang mendapatkan remisi total sebanyak 310 orang.
Jumlah kafasitas dan jumlah penghuni sangat ini termasuk over load. Sebagai perbandingan jumlah penghuni 398 orang, sedangkan jumlah kapastitas adalah 305 orang. (agus)
