KUNINGAN (MASS) – Seperti janji Disdikbud Kuningan pada tahun ini akan memerikan penghargaan kepada tokoh pendidik dan kependikan dibuktikan. Penghargaan diberikan pada acara malam apresiasi kepada tokoh pendidikan dan tenaga kependidikan yang berprestasi di Pendopo Kuningan pada Rabu (2/5/2018) malam.
Acara ini digelar dalam rangkaian Hardiknas. Hadir Kapolres Kuningan AKBP Iman, Dandim 0615 Letkol Daru, Ketua Pengadilan Negeri Kuningan, Kepala Kejaksaan, Ketua Komisi IV DPRD, Ketua PGRI Pipin Aripin Mansyur dan Tokoh Pendidikan.
Sementara itu, yang memberikan penghargaan kepada para tokoh adalah Plt Bupati Kuningan Dede Sembada. Desem didampingi Kadisdikbud Kuningan DR Dian Rahmat Yanuar MSi.
Adapun tokoh pendidikan mendapatkan penghargaan adalah Dr Toteng Djuhari. Ia memiliki perhatian dan kepedulian dalam bidang pendidikan.
Pernah menjabat Ketua Dewan Pendidikan dengan menggulirkan pemikiran tentang konsep pendidikan yang dikelola masyarakat dari pemerintah termasuk dalam pembiayaannya.
Ia juga pendiri Yayasan Pendidikan Sang Adipati sekaligus penggas awal tentang pentingnya Pendirian Universitas di Kuningan. Menyelenggarakan beasisiwa bagi pelajar dan mahsiswa baik tidak mampu maupun berprestasi.
Selain itu juga menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan lembaga–lembaga kursus, serta membina sekaligus menyelenggarakan kegiatan pendidikan bekerjasama badan-badan sosial.
Lalu, tokoh yang kedua adalah KH Suhana. Ia dilahirkan di Desa Sukaimut Kecamatan Garawangi. Adapun perhatian dalam pendidikan sebagai tokoh pendidikan Islam Kabupaten Kuningan yang juga pendiri ponpes Husnul Khotimah, Ponpes terpadu Al-Mutazam dan yayasan peduli anak yatim.
Tokoh ini memberikan pemikiran pemikiran mengenai bidang pendidikan selama menjabat di Komisi D. Peduli terhadap pendidikan masyarakat terutama bagi keluarga yang tidak mampu.
Setelah dua tokoh itu, tokoh berikutnya adalah KH Harun Al-Rosyid. Ia adalah adik kandung dari KH Syarifudin yang silsilahnya bersambung kepada Eyang hasan Maulani atau yang terkenal dengan julukan Eyang Manado.
Perhatiannya dalam pendidikan, yaitu sebagai tokoh masyarakat yang mengembangkan pendidikan keagamaan sampai akhir hayat, memiliki jiwa sosial, dan memberikan pemikiran pemikiran yang membangun dalam hal peningkatan pendidikan dengan menekankan pada akhlaq peserta didik.
Kemudian H Hasan Sutardi yang merupakan pendiri Uniku. Hasan juga merupakan guru dari Bupati non aktif Acep Purnama.
Selain itu memberikan juga apresiasi kepada juara pendidik dan tenaga kependidikan yang berprestasi di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018. Penerima pertama adalah Lia M. Rohmalia, SPd PAUD guru dari TK Al-Falah Cijoho.
Setelah itu , Yeyen Iryani SPd SD, guru SDN 4 Purwawinangun, Wawat Septimawati SPd Guru SMPN 1 Jalaksana. Kemudian, Mamah Rohmatusadiyah MPd Kepala Sekolah TK AT-Taqwa Silebu, Oyo Suryana, SPd SD Kepala Sekolah SDN Kramatwangi, H Supriyadi, MPd Kepala SMPN 1 Kuningan, Sukiman, SPd MSi Pengawas Disdikbud dan Yeti Nuryati MPd.
Sementara itu untuk Juara teladan Tutor PAUD dan juara keteladanan pengelola PAUD diraih Edah Jubaedah SPd. Ia peraih juara I Keteladanan Tutor PAUD asal sekolah KB Al-Amin Kecamatan Nusaherang dan Titi Robeah, SPd Juara I Keteladanan Pengelola PAUD dari KB Al-Furqon Bojong, Cilimus.
Salah penerima penghargaan Drs Hasan Sutardi menyatakan rasa terharunya atas pemberian yang diberikan pemerintah Kabupaten Kuningan. Ini merupakan sebuah penghargaan untuk semua yang terlibat memberikan perhatiannya dalam bidang pendidikaan.
“Bekali anak dengan pendidikan karena ilmu akan menjaganya,” pesan H Hasan yang terlihat masih awet muda itu.
Sementara itu, Plt Bupati Kuningan Dede Sembada mengatakan, melalui peringatan Hardiknas dijadikan ajang evaluasi, sejauh mana penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Kuningan memberikan kontribusi yang nyata terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
“Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terjalinya silaturahmi dan sinergisitas antara pemerintah daerah dengan dengan para tokoh pendidikan. Sehingga pendidikan di Kuningan dapat berjalan dengan baik. Namun tidak bisa dipungkiri masih ada hal yang menjadi perhatian dan kajian kita semua,”ungkapnya dengan penuh haru. (agus)