KUNINGAN (MASS)- Sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang sudah berjasa dalam berbagai hal, maka Pemkab Kuningan selalu memilih tiga orang penerma Kuningan Award.
Untuk tahun 2019, penghargaan ini diberikan kepada Kades Cibuntu Kecamatan Pasawahan H Amam Hamara. Lalu, mantan Ketua KONI Kuningan Drs H Didi Sutradi MM dan terakhir Eko Caska Supir Beco TPSA.
Kuninganmass.com akan menyajiikan profil mereka. Dimulai dari Kades Cibuntu Kecamatan Pasawahan H Amam Hamara. Ia merupakan kades yang memiliki kecintaan pada lingkungan dan seni budaya sehingga desanya menjadi desa wisata yang ditetapkan pada tahun 2012.
Awam маmpu memadukan pelestarian seni budaya, kondisi alam, dan kehidupan masyarakatnya sebagai kearifan lokal untuk menjadi daya tarik bagi para pengunjung desanya.
Dengan dukungan masyatatak dan pemda, desa yang dipimpin pun bukan hanya dikenal ditingkat lokal, tapi juga tingkat internasional.
Buktinya ditahun 2016 menyandang desa wisata terbaik urutan ke lima bidang home stay terba ASEAN. Dan ditahun berikutnya terpilih sebagai desa wisata terbaik ke dua di Indonesia dalam ajang Community Based Tourism Kementrian Pariwisata Indonesia tahun 2017.
Sementara itu penerima kedua adalah H Didi Sutardi. Mantan penjabat Bina Marga Kuningan ini memang memiliki semangat besar untuk Kuningan dalam organisasi olah raga mulai tahun 1991 hingga hingga 2018.
Didi memulai kirah dari sebagi Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia sampai menjadi Ketua KONI Kuninga dua peridoe.
Kakek dari beberapa cucu ini memiliki moto “tiada hari tanpa olah raga” pernah menjabat sebagai Kadis Bina Marga, Kepala Dinas Cipta Karya, dan terakhir Kepala Dinas Lingkunga Hidup.
Semangat itu menjadi semangatnya kolektif bagi pengurus KONI dan para atlet yang sudah mengantarkan perolehan medali emas di Porda tahun 2010, 2014, dan 2018 sebanyak 39 emas.
Didi berprestasi bukan hanya di Porda, di tingkat nasional yakni PON 2012 dan 2016 bisa meraih sebanyak 6 emas, ditambah 3 medali emas beregu.
Dan ditingkat internasional pun berhasil mengantarkan atlet Kuningan mengikuti Sea Game 2017 di malaysia, dan berhasil meraih emas dicabang atletik nomor tolak peluru. Kemudian kejuaran Dunia Atletik di London tahun 2017, dan kejuaraan Asian Game 2018 di Jakarta.
Sementara itu, Kuningan Award terakhir diberikan kepada Eko Caska Supir Beco TPSA. Dibawah terik matahari disertai bau yang menyengat dari tumpukan sampah yang tertiup angin, menyesakan dada dari tempat pembuangan sampah akhir.
TPSA itu berlokasi di sebuah bukit Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana yang datang dari berbagai daerah. Tumpukan sampah bagi aparatur sipil negara ini seakan menjadi santapan pagi hingga petang yang dijalaninya sejak 19 tahun silam.
Meski harus berhadapan dengan tumpukan sampah, ia tetap bersabar dan iklas dalan menjalani tugas sebagai supir beco. Ayah dari 2 anak ini sangatlah wajar jika ia menyandangkan predikat sebagai pahlawan kebersihan kepadanya.
Pada saat memberikan penghargaan bupati menyampaikan rasa bangga dan meminta terus berkarya, maka dengan begitu Kuningan akan terus maju. (agus)