KUNINGAN (Mass) – Pasca terpilihnya Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kuningan yang baru, Ketua DPC PDI Perjuangan Rana Suparman SSos menyampaikan beberapa pesan kepada para kader partai yang duduk di eksekutif. Bahkan, Rana yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kuningan itu menilai, kader partai wajib mengemban amanah rakyat melalui penugasan partai di kursi eksekutif.
“Buktikan bahwa politik itu suci, politik itu pengabdian, bahwa aktif di partai itu adalah panggilan, bukan hanya berfikir kekuasaan dan tidak hanya berfikir kepemimpinan, tapi harus berfikir pula seiring sejalan seirama dengan pengabdiannya. Ketika ditugaskan, disitulah pengabdian harus ditunjukan,” tandas Ketua DPC PDI Perjuangan Rana Suparman SSos saat dimintai keterangan persnya di Gedung DPRD Kuningan, Selasa (15/11).
Sebab menurutnya, masih banyak masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan. Ada hampir 160 ribu jiwa masyarakat Kuningan dibawah garis kemiskinan.
“Sehingga, tolong itu menjadi bahan pemikiran bagi Pak Acep sebagai Bupati dan Pak Dede Wabupnya, untuk memikirkan agar supaya APBD mampu menjawab cerita masyarakat itu. APBD mampu menjawab jeritan masyarakat itu, APBD hadir ditengah masyarakat yang membutuhkan itu,” tegasnya.
Terlebih, Rana berpesan bahwa kader partai jangan sampai berebut APBD. Sebab, tugas kader partai ketika ditempatkan oleh partai menjadi Bupati, Wabup atau pun menjadi Anggota DPRD itu tidak untuk hidup dari APBD.
“Tapi, bagaimana caranya mengelola APBD itu kembali kepada rakyat, itu adalah garis ideologi yang tak bisa ditawar-tawar,” tegasnya lagi.
Sebagai pimpinan partai lanjut Rana, pihaknya akan menekankan kepada dua kader terbaiknya yang kini duduk di eksekutif, untuk rukun dan tidak berebut job description (tugas dan kewenangan) serta tidak saling menunjukan pengaruh kekuasaan.
“Karena partai ini yang membuat kekuasaan, partai ini bukan pengekor kekuasaan, ngapain ngekor-ngekor kekuasaan, tugas kita adalah membentuk kekuasaan, melahirkan kekuasaan yang pro terhadap masyarakat. Saya yakin, Pak Dede dan Pak Acep tidak saling berpengaruh, karena tidak terbesit dalam pikiran saya kalau Pak Dede dan Pak Acep saling menunjukan pengaruh kekuasaan,” pungkasnya. (andri)