KUNINGAN (MASS) – Isakan tangis yang begitu mendalam menyelimuti Pondok Pesantren Husnul Khotimah tadi malam. Kak Rozien (sapaan adik santri) yang terkenal dengan baktinya kepada orang tua dan tidak mau menyusahkan orang tua kini harus mendahului lebih dulu.
Pukul 03.00 Sabtu (7/9/2019) tadi Muhammad Rozien dishalatkan. Hampir seluruh santri ikut menshalatkan. Semua terisak, apalagi tatkala ibundanya memberikan sambutan.
Ibunya mengatakan bahwa ia bersaksi bahwa anak-anaknya mencintai Husnul Khotimah dan apa-apa yang di dalamnya. Ia juga bersaksi bahwa anaknya adalah anak yang berbakti kepada orangtua.
Diakhir hidupnya Rozien tidak mau menyusahkan orangtua. “Itu terbukti dialah yang meminta ibunya untuk menunggu di seberang jalan, biar dia yang nyamperin ibunya, biar mobil yang membawa ibunya tidak berputar lagi,” ungkap Pimpinan Ponpes Husnul Khotimah, KH Mu’tamad Lc MPd Al Hafidz.
Tapi ditengah dia menghampiri ibunya, seseorang yang tidak bertanggungjawab tiba-tiba melukainya hingga ia harus dibawa ke Rumah Sakit. Singkat cerita jenazah almarhum harus dipulangkan ke Kalimantan.
“Ah tidak, dia dipulangkan bukan ke Kalimantan, tapi ke surga,” bisik adik-adik santrinya.
Mu’tamad mendoakan semoga almarhum diampuni semua dosanya dan ditempatkan di surga-Nya.
“Karena ini meninggal ditusuk, insya Allah almarhum termasuk mati syahid. Bagi keluarganya semoga diberikan ketabahan dan kesabaran, amiin,” doanya.
Baca juga: https://kuninganmass.com/incident/innalillahi-santri-husnul-ditusuk/
Walau dalam kondisi duka yang mendalam, ibunda Rozien masih sempat menitipkan permintaan terakhir putranya.
“Ini bingkisan (oleh-oleh) untuk dibagikan ke teman-teman kamar Rozien,” ucapnya lirih.
Ternyata itu adalah oleh-oleh terakhir dari Rozien, ia meminta ibunya untuk membawakan oleh-oleh buat teman-temannya.
Dari informasi yang dihimpun kuninganmass.com Rozien terbilang santri cerdas. Sebentar lagi almarhum menamatkan sekolahnya, kelas 12 IPA di MA Husnul Khotimah. Ia berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. (deden)