KUNINGAN (MASS) – Dapur MBG Luragung Landeuh Kecamatan Luragung ditutup sementara imbas dugaan keracunan yang terjadi pada puluhan siswa SMAN 1 Luragung.
Ketetapan itu disampaikan Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, sesaat setelah meninjau langsung kondisi para siswa yang dirawat di Puskesmas Luragung, Jumat (3/10/2025).
Mulanya, Dian menjelaskan langkah apa saja yang akan ditempuh Pemerintah Daerah pasca jnsiden yang menggegerkan, dimana banyak siswa yang mengalami gejala mual, muntah dan diare sejak semalam pasca kemarin makan MBG.
“Pertama saya sudah menegaskan Kadinkes melalui Puskesmas mengambil feses untuk mengambil sampel di Lab Provinsi Jawa Barat Bandung. Durasi biasanya satu minggu, kita tunggu,” ujarnya sembari mengaku tidak ingin buru-buru menjudge dan ingin berhati-hati.
Pasca itulah Bupati mengatakan akan meminta Dapur MBG yangbterkait, akan ditutup sementara. Hal itu sesuai dengan arahan Gubernur, dimana saat ada insiden dugaan keracunan, dapur ditutup sementata sampai hasil uji labnya keluar.
“Nanti teknisnya (penutupan sementata Dapur MBG) Satgas, dengan dinas terkait , (koordinasi dengan) SPPI. Karena tadi juga ada info, dari Dapur yang sama, nasi lengket. Ini perlu kehati hatian,” kata Bupati, setelah bicara dengan orang tua murid.
Di akhir, Dian mengingatkan semua pihak, terutama yang mengola Dapur MBG, agar tidak berorientasi pada profit semata. Sesuai Rakor MBG, program MBG yang kata Dian baik ini harus dijaga secara moral untuk generasi bangsa kedepan.
Selain itu, Dian juga mengamini ada hal-hal yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan MBG. Ia mencontohkan, mungkin proses pengolahannya, perlengkapannya dan mobilitasnya harus juga diperbaiki.
Hal-hal teknis itu juga Bupati Dian sampaikan saat bertemu dengan pemilik Dapur MBG, SPPI, di Dapur MBG Luragung Landeuh Kecamatan Luragung. (eki)