KUNINGAN (MASS) – Festival Keanekaragaman Makanan Olahan Berbasis Lokal atau Foof Festival yang digelar oleh Pemprov Jabar di Trans Studio Mall, Kota Bandung, Kamis (8/8/19), wakil dari Kabupaten Kuningan meraih juara.
Acara yang dibuka oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu, wakil Kuningan yakni IKM Rincik Manik mendapatkan predikat Juara pertama Lomba Diversifikasi Makanan Olahan Berbasis Ikan Patin. Wakil Kuningan meyingkirkan wakil dari 27 kota/kabupaten. Acara food etnick di Provinsi Jawa Barat ini 8-10 Agustus 2019.
“Alhamdulillah IKM Rincik Manik menjadi juara, penghargaan diserahkan langsung oleh Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil. Olahan yang disajikan adalah abon ikan patin,” ujar Kadisperindag Kuningan Drs Agus Sadeli MPd yang didampingi oleh Kabid Perdagangan Erwin Erawan SE, Kamis (8/8/2019).
Pada kesempatan itu, Agsu menyebutkan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga mendapat penghargaan Instistusi Paling Respon dan Berkualitas dalam pengumpulan data dalam rangka penyusunan daerah dalam angka tahun 2019 yang sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk bahanperencanan pembangunan. Penghargana ini dari BPS Jabar.
Sekedar informasi acara dibuka oleh Gubernur Ridwan Kamil. Ia mengatakan, Jawa Barat menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi di bidang perikanan. Penerapan teknologi tersebut sebagai perwujudan revolusi industri 4.0.
“Yang pertama di Indonesia. Di mana yang lain masih berwacana 4.0, di Jabar sudah duluan sekitar 6 bulan lalu,” ujar Emil.
Menurut Emil, penggunaan teknologi terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan hasil panen sampai dua kali lipat dari sebelumnya. Pertenakan lele ikan lele di Indramayu menjadi buktinya.
“Jadi menabur pakan ikan sekarang mengunakan HP (handphone). Di mana pesannya sampai ke sensor di drum untuk melontarkan pakan, sehingga akurat. Akibatnya, panen naik dari dua kali menjadi empat kali dalam setahun. Dan pendapatan petani jadi jauh lebih baik,” ucapnya.
“Sehingga suatu hari bila 4.0 ini diterapkan dengan baik maka orang desa bisa sejahtera seperti di kota,” tambahnya.
Emil juga berharap, dengan adanya Festival Keanekaragaman Makanan Olahan Berbasis Lokal, tingkat konsumsi ikan masyarakat Jabar meningkat. Selain itu, kata dia, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar tengah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan pangan berbahan baku ikan. Salah satunya menggagas Gerakan Gemar Makan Ikan.
“Semoga ajang ini memacu ide juga kreativitas masyarakat. Dan saya harapkan masyarakat selalu gunakan produk lokal dalam mendukung perkembangan ekonomi Jawa Barat,” harap Emil.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Mohamad Arifin, mengatakan, festival tersebut bertujuan untuk mendorong sekaligus mendukung pengembangan industri kecil dan menengah yang menggunakan bahan baku dari Jabar dalam usahanya.
“Tujuannya meningkatkan diversifikasi produk pangan dan olahan bahan baku lokal juga menumbuhkan kesadaran bahwa dengan membeli produk IKM berarti mendorong peningkatan perekonomian di Jabar,” ucap Arifin dalam sambutannya.
Dalam festival yang diikuti oleh 300 orang dari 27 Kabupaten/Kota itu, Ketua Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) Jabar Atalia Praratya Kamil mengukuhkan Forikan Kabupaten/Kota. (agus)