KUNINGAN (MASS) – Pada 5 Agustus 2018 terjadi sebuah tragadi yang menghancurkan gedung-gedung, mengucurkan air mata, dan merenggut nyawa tak pandang usia. Tiang-tiang kokoh dan rumah tinggal roboh,kinihanya tinggal kenangan. Kehidupan yang normal berputar menjadi penuh kesedihan dan kepedihan. Puing-puing reruntuhan dan air mata menjadi pemandangan kehidupan di sana, di Lombok Nusa Tenggara Barat yang diguncang gempa 7 skala richter.
Gozin Muslim Ketua Bidang PPD menyampaikan, kita Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuningan tergerak untuk melakukan penggalangan dana sebagai bentuk simpati dan empati terhadap saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air yang terkena musibah melihat banyaknya korban jiwa yang saat ini tercatat 436 orang meninggal dunia, korban luka-luka tercatat 1.353 orang dan kerusakan fisik yang meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
“Hasil sementara hitungan cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih Rp 5,04 trilyun berdasarkan data BNPB,” kata Gozin Selasa (14/08/2018).
Pihaknya melakukan penggalangan dana Senin (13/8/2018) di lampu merah jalan Veteran kira-kira dari jam 11.00-12.30 WIB. Ia bersyukur hasil penggalangan dana terkumpul Rp 1.437.500,00. Untuk itu Gozin berterima kasih kepada kader HMI Cabang Kuningan dari berbagai kampus UNIKU, STIKKU, STKIP, STISHK dan UNISA yang menyempatkan waktu dari padatnya aktivitasnya turut menggalang dana.
“Dan tentunya terimakasih banyak kepada para donasi yang secara sukarela mau membantu semoga menjadi amal saleh. Kami juga Insya Alloh akan melakukan penggalangan dana kembali di hari Sabtu 18 Agustus dan setelah itu kita salurkan melalui teman-teman PB HMI yang sudah di lokasi bencana,” ungkapnya.
Arip Samsul Aripin Ketua Umum HMI Cabang Kuningan menyatakan, kegiatan tersebut didasarkan atas surat Instruksi Pengurus Besar HMI Nomor: 209/A/Sek/11/1439 H tertanggal, Jakarta 23 Dzulqaidah 1439 H bertepatan 5 Agustus 2018 M yang berisi perintah melakukan penggalangan dana untuk korban Lombok NTB dan sekitarnya di wilayah cabang. Selain dadasarkan surat instruksi HMI Kuningan melakukan kegiatan tersebut atas dasar kemanusiaan.
“Semangat teman-teman HMI dan uluran tangan masyarakat Kabupaten Kuningan dalam membantu sesama, ini menunjukan bahwa kita adalah bangsa yang berkebudayaan dan berprikemanusiaan. Hal ini mengingatkan saya kepada Sutan Syahrir yang menyatakan“Dan hanya semangat kebangsaan yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan yang dapat menghantarkan kita maju dalam sejarah dunia”,” tuturnya.
Begitulah, sambung Arip, yang dikatakan salah seorang tokoh sosialis dan pahlawan nasional yang tentunya menjadi motivasi bagi semua untuk menjadi bangsa yang maju dan bersejarah, bangsa yang luhur dan berkebudayaan. Semangat kebangsaan yang dilandaskan rasa keadilan dan kemanusiaan inilah yang harus terus dijaga oleh generasinya.
“Terlebih gotong royong atau tolong menolong adalah budaya kita yang perlu dihadirkan dalam kehidupan sosial dan ekonomi, berbangsa dan bernegara,” tukas dia. (argi)