KUNINGAN (MASS) — Gedung Serbaguna Aridha Nursyahbani, dipenuhi rasa syukur, haru, dan kebanggaan. Sebanyak 637 santriwan dan santriwati dari Madrasah Aliyah Pesantren Husnul Khotimah resmi diwisuda dalam momen sakral Haflah At-Takharuj Angkatan 28, Minggu (1/6/2025), yang mengangkat tema “Alumni Bersinergi, Membangun Negeri”.
Acara yang juga menjadi ajang penganugerahan hafidz-hafidzah ini menyentuh hati banyak hadirin. Dalam sambutannya, Mudir Ma’had HK 1, Kiai Mulyadin, Lc., M.H., menyampaikan bahwa hari ini adalah hasil dari proses panjang: belajar, berjuang, dan berdoa. “Dan hari ini pula, kita menyaksikan hasil jerih payah itu, terwujud dalam kebanggaan yang tak ternilai,” ujarnya.
Santri yang diwisuda tahun ini mencatatkan prestasi luar biasa, baik dalam bidang tahfidz Al-Qur’an maupun akademik. Sebanyak 71 santri berhasil menyelesaikan 30 juz hafalan, bahkan satu orang diantaranya mampu tasmi’ 30 juz sekali duduk. Secara keseluruhan, 99,8% santri Angkatan 28 telah menyelesaikan hafalan minimal 5 juz, sebagaimana kurikulum Muqarrar Pesantren. Sementara di bidang akademik, tingkat kelulusan mencapai 99,5%, dengan metode penilaian integral yang meliputi ilmu, akhlak, dan tahfidz.
Prestasi mereka tak hanya bertahan di dalam pesantren, tetapi juga dibuktikan dengan diterimanya alumni di berbagai perguruan tinggi bergengsi. Tercatat:
– 229 orang lolos jalur SNBT,
– 61 orang melalui SNBP,
– 14 orang dari SPAN-PTKIN,
– 36 orang diterima di Al-Azhar Mesir,
– 9 orang di LIPIA,
dan selebihnya melalui jalur prestasi, mandiri, dan kampus kementerian.
“Bagi anak-anakku yang belum diterima di kampus impian, yakinlah bahwa ini hanyalah kesuksesan yang tertunda. Allah tengah menyiapkan skenario terbaik untuk kalian,” ucap Kiai Mulyadin penuh penguatan.
Sambutan mengharukan juga datang dari Prof. Dr. KH. Achmad Satori Ismail, M.A., yang memuji kuatnya fondasi keimanan dan kemandirian santri HK. Ia menekankan bahwa dunia luar akan penuh tantangan. “Ilmu dan nilai-nilai yang ditanamkan di Husnul Khotimah selama enam tahun ini harus menjadi bekal dan pembeda kalian di luar sana,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga akhlak dan integritas. “Banyak yang cerdas, tapi tidak jujur. Maka jadilah ulama, pemimpin, dan alumni yang dapat dipercaya dan membanggakan umat,” lanjutnya.
Orasi ilmiah disampaikan oleh Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana, M.Pd. yang memberi motivasi penuh semangat. Ia menyampaikan bahwa sukses itu mudah dan murah, asal kita bisa membebaskan diri dari kemalasan.
“Masa depan bukan milik orang yang bisa kerja, tapi milik mereka yang mencintai apa yang mereka pelajari dan kerjakan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kepercayaan dan akhlak jauh lebih bernilai daripada gelar atau kecerdasan semata. “Jadilah pribadi yang jujur dan dapat dipercaya, karena itulah yang membuat Anda dibutuhkan di manapun berada,” pesannya.
Haflah At-Takharuj kali ini bukan hanya perayaan kelulusan, tetapi juga pengingat bahwa para santri adalah aset masa depan umat. Dengan bekal ilmu, iman, dan akhlak yang kuat, mereka diharapkan menjadi pionir kemajuan bangsa dan agama.
“Semoga Allah memberkahi setiap langkah mereka setelah meninggalkan gerbang pesantren tercinta,” pungkasnya. (didin)