KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, jagad Instagram ramai dengan postingan bakso asli Ciawigebang. Namanya Bakso Tetelan Pedas.
Bakso dengan kuah melimpah ruah tetelan daging sapi, serta potongan cabeh merah yang menggoda lidah.
Bakso tetelan pedas ini ternyata salah satu sajian favorit dari Warung Eat Kuy. Selain namanya yang unik, bakso tetelan pun mudah diingat pelanggan.
Warung eatkuy sendiri terletak di Blok Pasirian, samping tower belakang Pasar Ciawigebang. Meski tempatnya agak tersembunyi, namanya sudah cukup dikenal di Kabupaten Kuningan.
Pemiliknya adalah Angga Kusuma Hidayat. Lelaki yang memulai usahanya pada Januari tahun 2019 tersebut mengaku, tempatnya memang tersembunyi, tapi disisatinya dengan kemajuan teknologi.
“Di Instagram, kita biasa posting di @baksotetelan,” ujarnya pada kuninganmass.com Jumat (5/6/2020) sore.
Saat ini, selain memanfaatkan Instagram, dirinya juga merasa terbantu dengan adanya delivery. Meski begitu, menurutnya hal yang paling penting adalah menjaga kualitas rasa dan pelayanan.
Angga sendiri mengaku usahanya dirintis hanya bermodal nekad di garasi rumahnya. Saat itu, Angga menyebut hanya ‘modal dengkul’.
Dikakatan, sejak dulu hobi jajan dan sempat bekerja di salah satu tempat bakso di Serang Provinsi Banten.
Bahkan, disana dirinya sempat memenangkan festival bakso. Bermodal skillnya itulah, saat ini Angga terus menjalankan usahanya.
“Alhamdulillaah dari Darma sampai Linggarjati juga pernah kesini,” tuturnya lebih lanjut.
Kuninganmass.com berkesempatan mencicipi bakso tetelan buatan Angga. Semangkuk bakso, dengan tetelan yang empuk dan kuah yang meledak-ledak sangat berasa di lidah.
Sensasi lain juga sangat terasa ketika bakso, dibelah menjadi dua bagian. Di dalamnya kita bisa melihat potongan cabai yang menggoda, apalagi untuk penikmat ‘seuhah’.
Tampilan warungnya pun cukup nyaman. Selain banyak gambar-gambarndinding yang instagramable, disediakan pula tempat makan lesehan dan bermeja.
Pengunjung bisa menyesuaikan diri.
Harga yang ditetapkan juga cukup terjangkau. Bakso tetelan, hanya dijual kisaran Rp15 ribu-Rp18 ribu saja.
“Setiap bulannya ada menu baru. Kedepannya sih, kita pengen buka juga di sekitar pusat kota Kuningan,” ujarnya penuh harap.
Meski dikenal luas, Angga mengaku tidak berencana membuka di luar kota. Dirinya mengaku mungkin akan menerapkan sistem franchise. (eki)