KUNINGAN (MASS) – Maulid Nabi Muhammad SAW adalah hari dilahirkannya nabi Agung baginda nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiul Awal hari senin tahun gajah. Dinamakan tahun gajah karena tepat kelahiran beliau pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah menyerang kota Mekah dan menghancurkan Ka’bah.
Bahkan disebagian literatur yang lain, Raja Abrahah menginginkan untuk memindahkan Ka’bah ke Yaman dimana dia memerintah dengan alasan karena merasa iri dengan kota Mekah yang setiap saat banyak orang berdatangan baik untuk menunaikan ibadah maupun sebagai pusat perdagangan.
Peringatan maulid Nabi Muhammad Saw di Indonesia bahkan di beberapa Negara yang lain pun sudah menjadi habit atau kebiasaan di setiap tahunnya. Akan tetapi sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa hukumnya adalah bid’ah karena beralasan tidak ada sumber yang jelas sanad hadistnya.
Terlepas dari hukumnya tersebut bukan menjadi bahasan penulis saat ini, silahkan bisa dibuka penjelasan dari Ustadz DR. H. Abdul Somad, Lc, MA dalam bukunya 37 Masalah Populer “masalah ke 33” halaman 195 sudah sangat jelas beliau paparkan terkait hal itu. Adapun penulis sendiri lahir dan dibesarkan di wilayah yang biasa melaksanakan peringatan hari besar Islam ini.
Sejarah terkait awal mula Maulid Nabi pun berbeda-beda, diantaranya : pertama, perayaan Maulid diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang berhaluan Syiah Ismailiyah (Rafidhah). Kedua, Maulid Nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Ketiga, perayaan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
Penulis mengambil kesimpulan bahwa pertama kalinya peringatan Maulid Nabi ini ada pada point ketiga yaitu pada masa Sultan Shalahudin Al Ayyubi dengan tujuan untuk membangkitkan semangat juang kaum muslimin dalam perang salib melawan kaum kafir Eropa dalam merebut kembali Kota Yerussalem di Palestina.
Kata Maulid itu sendiri diambil dari bahasa arab walada – yalidu (ولد يلد) artinya kelahiran, Maulid Nabi artinya hari dimana dilahirkannya baginda Nabi Muhammad Saw.
Banyak sekali peristiwa luar biasa dalam menjelang kelahiran manusia termulia ini, yaitu diantaranya : runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran Romawi, padamnya api kaum Majusi, hancurnya gereja-gereja, air Danau Sawah di Persia yang dikultuskan menyusut, tanah di kota Mekah tumbuh subur, bumi begitu bercahaya padahal di malam hari dan sebagainya.
Ini semua karena kebanggaan bumi dan sekitarnya karena baginda Agung nabi akhir zaman akan lahir kedunia ini, yang mana sebelumnya terjadi percakapan antara bumi dan langit dengan menyombongkan kekayaan yang terdapat di dalamnya. Namun semua sirna ketika bumi membanggakan dirinya dengan hadirnya Nabi Muhammad Saw sebagai penduduk bumi.
Sebagai muslim tentunya kita bangga menjadi umat Nabi Muhammad Saw, meskipun kita belum pernah berjumpa, mendengar dan bertatap muka secara langsung dengannya.
Namun seyogyanya beliau merindukan kita semuanya sebagai saudaranya, dikisahkan suatu ketika baginda Rasul menangis, sontak para sahabat pun bertanya, kenapa Engkau menangis wahai baginda Rasul ? ku ingin sekali berjumpa saudara-saudaraku.’
Mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami saudaramu?’, beliau pun menjawab : bukan, kalian adalah sahabat-sahabatku, Saudara-saudaraku adalah mereka beriman kepadaku meskipun belum pernah berjumpa denganku.
في مسند الإمام أحمد من حديث أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : وددت أني لقيت إخواني . قال : فقال أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم : أو ليس نحن إخوانك ؟ قال : أنتم أصحابي ، ولكن إخواني الذين آمنوا بي ولم يروني
Beliau sangat merindukan sekali ummatnya, bahkan ketika ajal akan menjemput pun tak henti-hentinya memanggil ummatii, ummatii, ummatii dan tidak sampai disitu beliau pun menyampaikan kepada malaikat Jibril as jangan sampai sakitnya sakaratul maut ini ditimpakan kepada ummatku. Cukup hanya aku saja yang merasakan sakitnya sakaratul maut ini.
Baginda Agung, manusia yang sangat sempurna dan teladan semua sikap dan kata-katanya begitu merindukan kita sebagai ummatnya, lantas kenapa kita yang belum jelas mendapatkan tiket surga tidak merindukannya? Tidak mengamalkan perintahnya? Tidak bershalawat kepadanya? Padahal Allah Swt dan Malaikat pun bershalawat kepadanya. Sebagaimana firmanNya :
(((( (((( ((((((((((((((((( ((((((((( ((((( (((((((((( ( ((((((((((( ((((((((( (((((((((( ((((((( (((((((( (((((((((((( (((((((((( ((((
“ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab : 56)
Adapun hikmah yang dapat kita ambil dari peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ini adalah sebagai berikut :
1. Meneladani Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan kita
Allah Swt berfirman :
(((((( ((((( (((((( ((( ((((((( (((( (((((((( (((((((( (((((( ((((( ((((((((( (((( (((((((((((( (((((((( (((((((( (((( (((((((( ((((
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab : 21)
Nabi Muhammad Saw diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlaq, sudah jelas ayat diatas menyebutkan bahwasannya pada (diri) Rasulullah terdapat suri teladan baik untuk kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentunya sesuai dengan kapasitas keilmuan, kemampuan dan bidang kita masing-masing.
Contoh dan teladan dalam berbagai profesi :
Sebagai santri atau pelajar, bahwasannya banyak hal yang beliau sampaikan dan contohkan terkait dengan kesungguhan dalam mencari ilmu, mencari ilmu wajib bagi kaum muslimin dan muslimat serta berakhlak yang baik kepada guru, orang tua juga lingkungan sekitar.
Sebagai orang tua, beliau banyak mengajarkan bagaimana menjadi orang tua yang baik dan bijaksana, lembut serta penuh dengan kasih sayang juga bertanggungjawab baik sandang, pangan, papan, pendidikan serta pilihan (pasangan hidup) untuk berkeluarga.
Sebagai pejabat publik, beliau mengajarkan berkata yang baik atau lebih baik diam. Serta dengan tegas kalau Fatimah binti Muhammad mencuri, maka aku yang akan memotong tangannya
2. Meningkatkan ibadah
Dengan diperingati Maulid Nabi Muhammad Saw setiap tahunnya, harusnya berdampak kepada keimanan dan kualitas serta kuantitas ibadah kita kepada Allah Swt.
Jangan sampai gebyar dalam peringatannya akan tetapi esensi dan maknanya tidak berpengaruh kepada ibadah kita. Misalnya : shalat 5 waktu masih bolong-bolong, masjid megah tapi minim jamaah, meninggalkan baca al-qur’an, durhaka kepada orang tua dan sebagainya.
Tak jarang dalam peringatan Maulid Nabi ini, mendatangkan para muballigh untuk memberikan tausiyah dan tentunya isi materinya pun bagaimana meningkatkan kecintaan kita kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Kecintaan kepada Nabi bagian dari ibadah, maka sudah sepatutnya tidak hanya cukup untuk didengarkan akan tetapi diamalkan dan dibiasakan dalam kehidupan. Istiqomahkan amalan yang wajib, perbanyak amalan sunnah, perbanyak baca al-qur’an, menolong orang yang membutuhkan dan saling menasihati.
3. Perbanyak Shalawat
Salah satu hikmah dari peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah memperbanyak shalawat kepada baginda Nabi, baik dilantunkan dengan rebana, marawis ataupun individu sebagai wirid harian. Adapun jenis dan macam-macam shalawat sangat banyak sekali, akan tetapi shalawat terbaik adalah shalawat yang biasa dibacakan dalam shalat ketika tasyahud akhir.
4. Menguatkan Ukhuwah Islamiyah
Sebagaimana tujuan awal diadakannya peringatan Maulid Nabi ini yaitu untuk memompa semangat juang kaum Muslimin dalam perang salib, maka terdapat misi untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah yang sudah semakin kendor setiap harinya.
Perpecahan antar bangsa, perbedaan madzhab, penistaan agama, fanatisme golongan dan sebagainya mewarnai berita kita setiap harinya. Harapannya umat yang sudah terkotak-kotak ini kembali kepada Al-qur’an dan sunnah nabi sebagai acuan dan pegangan hidup kita, sehingga dengan adanya peringatan Maulid Nabi ini dapat kembali merekatkan ukhuwah (persaudaraan) sesama muslim yang akan dirasakan oleh seluruh alam semesta Islam rahmatan lil alamin.
Demikian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan kelak kita semuanya mendapatkan syafaat udzma dari baginda Agung Nabi Muhammad Saw.
Devi Imron Rosadi, S.Pd.I
Kepala Lembaga Pembinaan Mahasiswa STIQ Al-Multazam