KUNINGAN (MASS) – Survei terbaru mengungkapkan rata-rata pemahaman siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kuningan terhadap konsep Matematika (MTK) dasar mencapai angka 69,86%. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) dari Program Studi Pendidikan Matematika.
Pada penelitian itu, setidaknya melibatkan 16 sekolah dasar pada 7–10 Desember 2024. Data diperoleh melalui angket untuk mengevaluasi tingkat penguasaan siswa terhadap materi matematika dasar yang diajarkan di kelas.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Reza Muhammad Zaenal, M.Pd., selaku Dosen Prodi Matematika UMK. Ia mengatakan, penelitian itu tidak hanya bertujuan mengukur kemampuan siswa, tetapi juga mendukung visi Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan.
“Hasil ini memberikan gambaran penting tentang sejauh mana siswa di Kuningan memahami matematika dasar, sekaligus menjadi bahan evaluasi kesiapan daerah untuk mewujudkan visi sebagai Kabupaten Pendidikan,” ujarnya, Senin, (30/12/2024).
Hal senada dikatakan juga oleh Diah, salah satu mahasiswa yang terlibat, menilai hasil tersebut cukup memadai, tetapi masih membutuhkan peningkatan signifikan. Menurutnya, rata-rata capaian sebesar 69,86% menempatkan pemahaman matematis siswa pada kategori sedang.
“Angka hampir 70% ini menunjukkan pemahaman siswa berada di kategori sedang. Namun, jika Kuningan ingin mencapai target sebagai Kabupaten Pendidikan, perlu langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam metode pembelajaran. Menurutnya, guru memiliki peran sentral dalam membangun kualitas pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi digital, aplikasi interaktif, atau media pembelajaran berbasis permainan, matematika dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi siswa.
“Melalui pendekatan yang tepat, sistem pendidikan di daerah ini dapat menghasilkan dampak positif tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” lanjutnya.
Mahasiswi lainnya, Putri, turut menambahkan, hasil tersebut sebaiknya menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan pendidikan. Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan, baik melalui inovasi metode pengajaran, peningkatan kompetensi guru, maupun penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
“Data ini bukan sekadar angka, tetapi refleksi nyata yang seharusnya memotivasi semua pihak untuk berkontribusi dalam perubahan positif di dunia pendidikan dasar. Kolaborasi yang baik akan membawa capaian yang lebih tinggi,” tambahnya. (argi)