KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan akhirnya menerima hasil laboratorium terkait kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Luragung. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penyebab utama berasal dari bakteri Bacillus cereus yang ditemukan pada sampel nasi.
Ketua Satgas MBG Kuningan, Wahyu Hidayah, menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium itu telah keluar dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
“Sudah keluar hasil lab-nya dari Bandung. Kami sudah memerintahkan Dinas Kesehatan untuk membuat rekomendasi perbaikan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Wahyu, usai menghadiri aksi simbolik gerakan 1.000 lilin, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, dari hasil uji laboratorium, ditemukan sampel nasi positif mengandung bakteri Bacillus cereus, sementara sampel ayam kecap yang sebelumnya diduga menjadi penyebab justru dinyatakan negatif.
“Jadi yang positif justru nasi, bukan ayam kecap. Awalnya nasi tidak terlihat bermasalah, teksturnya normal, tapi setelah diuji ternyata mengandung bakteri,” jelasnya.
Wahyu menambahkan, bakteri tersebut bisa muncul karena proses pengolahan yang tidak higienis, mulai dari pencucian bahan pangan hingga penyajian. Oleh karena itu, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera menyiapkan rekomendasi perbaikan di dapur penyedia makanan, termasuk langkah-langkah pencegahan ke depan.
Pemkab Kuningan juga akan memperkuat pelatihan bagi penjamah pangan dan relawan, serta melanjutkan program sertifikasi Light SLHS untuk memastikan keamanan dan kebersihan dalam pengolahan makanan.
“Kita lakukan pelatihan secara estafet agar para penjamah pangan memahami proses pengolahan yang benar dan terhindar dari kontaminasi,” pungkasnya. (didin)









