KUNINGAN (MASS)- Rencana dipelapasliarkan macan tutul Jawa menjadi perhatian warga Kuningan. Beragam tanggapan dari warga, ada yang senang tidak sedikit yang ketakukan.
Namun, yang perlu diketahui oleh warga dalam sejarah tidak ada macan yang memakan manusia. Hal ini dikatakan oleh Erwin Wilianto, dari Sintas Indonesia.
Pernyataan itu semakin diperjelas oleh Didik Raharyono dari Peduli Karnivor Jawa. Pria yang selama 20 tahun meneliti harimau dan macan menyebutkan, macan tutul walaupun makan daging, namun satwa ini cenderung pemalu dan menghindar bila bertemu manusia.
“Dengan beberapa catatan yakni jarak pelepasliaran dengan lokasi terdekat,” ujar Didik pada Acara Pelepasliaran Macan Tutul Jawa Di Gunung Ciremai Rabu (3/7/2019).
Sementara Kepala TNGC Kuswandono, menyebutkan, berdasarkan data 2018, jumlah macan tutul di gunung Ciremai paling banyak tiga ekor. Sedangkan satwa mangsa relatif melimpah terutama babi hutan dan monyet ekor panjang.
Sekedar informasi daari laman IG TNGC macan tutul Jawa merupakan raja rimba gunung Ciremai selepas harimau Jawa dinyatakan punah di medio tahun 1980-an.
.
Macan ini sangatlah penting di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Karena posisinya sebagai pemangsa puncak dalam ekosistem gunung Ciremai.
.
Hilangnya jenis ini tentu akan berpengaruh terhadap mangsanya. Kemudian satwa mangsa akan membludak jumlahnya. Dan pada akhirnya satwa mangsa itu juga akan mempertinggi konflik dengan manusia. (agus)